Ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar pada Minggu 28/4/2021 kemarin masih menjadi perbincangan. Bisa kita lihat bagaimana mengejutkannya ledakan bom di Gereja Katedral Makassar yang menambah daftar ledakan bom di Gereja Indonesia.
Banyak pandangan dan pendapat datang dalam menyikapi ledakan bom tersebut dan sekarang kita menunggu lebih lanjut motif dari pelaku pengeboman dan jaringan didalamnya dari pihak kepolisian.
Kita pun diharapkan tidak panik dan menyebarkan foto-foto korban luka dan meninggal dunia akibat bom di media sosial agar tidak jadi konsumsi publik dan memberi rasa takut.
Selanjutnya, diharapkan pihak kepolisian bisa mengusut tuntas kasus ini sampai keakar-akarnya. Â Sebagaimana perintah dari Presiden Jokowi kepada Kapolri.
Bukan itu saja, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyebut tragedi bom di Makassar sebagai upaya adu domba. Haedar menyampaikan aksi teror tidak dikaitkan dengan aspek agama yang dilakukan untuk memecah belah umat.
Tentunya harus kita sikapi dengan baik apa yang disampaikan oleh beliau tersebut. Pernyataan itu tentu untuk mengingatkan kita bahwa aksi teror bukanlah masalah agama, dikaitkan dengan agama dan menganggap agama tertentu banyak melahirkan oknum teroris.
Kita diminta untuk bijak dan tidak suka mengkaitkan aksi teror dengan agama. Percayalah bahwa teroris bukanlah tokoh agama dan sosok yang paham agama.
Teroris adalah oknum yang tidak memiliki nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai toleransi dalam hidup beragama. Aksi teror adalah tindakan tidak terpuji dan wajib untuk dilawan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan ajaran agama yang baik dan tepat.
Semoga saja semua pihak bisa mengerti agar tidak mengkaitkan aksi teror dengan agama. Agama selalu mengajarkan kesucian, kebaikan dan toleransi hidup. Sedangkan terorisme jauh dari itu.
Apa yang disampaikan Pak Haedar Nashir bisa kita jadikan sebuah pelajaran dan pengertian demi menjamin persatuan dan kesatuan antar umat beragama di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H