Hangat beredar hari-hari ini berita mengenai putusnya hubungan putra Presiden Jokowi Kaesang Pangarep dengan Felicia Tissue. Di media sosial, berita tersebut viral dan jadi konsumsi publik. Bahkan Kaesang dikabarkan menghilang tanpa kabar atau Ghosting Felicia Tissue sehingga makin ramailah pemberitaan tersebut.
Penulis dalam hal ini ingin menyikapi dengan pandangan pribadi masalah putusnya hubungan Kaesang dan Felicia Tissue.
Kalau kita melihat, kalau namanya putus cinta itu adalah hal biasa, karena banyak sekali kita temui setiap hubungan pasti pernah mengalami putus hubungan.
Harusnya kita bisa memahami bahwa putus hubungan atau cinta bukanlah masalah yang perlu diviralkan dan sampai menyerang akun media sosial pasangan yang putus cinta.
Cuma persoalannya, para netizen penulis lihat ramai-ramai "menyerang" dan membanjiri akun media sosial Kaesang dengan kata-kata yang menyalahkan Kaesang bahkan ada juga dengan kata-kata yang kurang baik.
Sebenarnya, masalah putus cintanya Kaesang adalah masalah pribadi mereka. Netizen ataupun kita hanya menilai dari sebagian sisi saja tanpa melihat cerita sebenarnya.
Hal inilah yang membuat masalah ini makin besar dan viral di media sosial dan media online. Kalau penulis pribadi melihat, tak sepatutnya masalah cinta harus diviral-viralkan dan menyerang salah satu pasangan dan menyalahkan dia secara sepihak.
Kesannya opini publik semakin buruk kepada seorang Kaesang sehingga akan berpengaruh pada psikologi dan mentalnya. Harapannya masalah putus cinta seperti ini tidak terlalu diumbar-umbar jadi konsumsi publik. Meski banyak yang mengatakan Kaesang salah telah meng-ghosting Felicia Tissue.
Penulis pun tidak mau mengatakan apakah Ghosting itu salah atau tidak, tetapi netizen yang memviralkan itu dan menyerang Kaesang di media sosial tidaklah layak dan tepat.
Bagaimanapun mereka yang menjalani hubungan percintaan. Jikalau pun Kaesang salah maka hal itu biarkanlah jadi kesalahannya yang dikonsumsinya sendiri.
Kalaupun Kaesang salah, kita tak berhak sebenarnya menjudge dirinya. Biarlah Tuhan yang menilai semuanya dan menghakimi kita maupun Kaesang nantinya.