Pembicaraan mengenai Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat belum usai. Kabarnya, KLB Deli Serdang akan mengajukan hasil KLB ke Kemenkumham untuk mendapat pengesahan. Namun, di tengah dualisme kepemimpinan ini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan sindiran soal jaket sekaligus menggunakan kata salut kepada Moeldoko.Â
AHY mengatakan salut dengan saudara Moeldoko dan siapa pun yang legitimate dalam KLB Deli Serdang serta menggunakan jaket Demokrat yang tidak menjadi haknya kemudian menyuarakan bahwa merekalah otoritas sekarang. Hal tersebut tidak masuk dalam akal sehat seorang AHY (detik.com).
Menjadi pertanyaan selanjutnya, apakah sindiran keras AHY akan menyelesaikan masalah yang ada?. Tentu tidak. Menyelesaikan masalah yang semakin akut ini dan semakin panjang ini tidak bisa dengan sindir menyindir.
Tidak ada gunanya sindiran dari AHY kepada Moeldoko, malah akan menguatkan Moeldoko untuk menjadi pemimpin di Partai Demokrat. Selama ini kita hanya mendengar antara Partai Demokrat versi KLB dan Partai Demokrat kepemimpinan AHY hanya saling berbalas pantun saja.Â
Mereka hanya membicarakan siapa yang benar dan ada oknum kekuasaan atau eksternal ingin mencuri atau mengkudeta Partai Demokrat. Kalau begitu, masalah tidak akan pernah selesai.
AHY harusnya turun gunung dalam menemui kader Partai Demokrat yang tidak sepaham, tidak selaras dengannya. Harusnya AHY sebagai pemimpin datang menemui para kader Partai Demokrat di KLB Deli Serdang untuk membicarakan penyelesaian masalah ini.
AHY harus menunjukkan kepemimpinannya dan juga jiwa merangkul dan kebersamaan di tubuh Partai Demokrat. Hal itu belum dilakukan oleh AHY, sebab itu masalah ini akan semakin rumit dan panjang.
Sindiran bukanlah menyelesaikan masalah makin menambah masalah. Keinginan kader Partai Demokrat versi KLB tidak didengar dan ditampung aspirasinya sehingga menimbulkan kemarahan.
Jadi, AHY dan jajarannya harus bisa melihat masalah di tubuh Partai Demokrat adalah masalah internal yang bisa diselesaikan dengan baik-baik. Mediasi, bertukar pikiran dan saling merangkul adalah penyelesaian masalah yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H