Polemik Partai Demokrat belum habis, masih menjadi perbincangan hangat di media. Bahkan, kader yang dipecat dan organisasi sayap partai ingin melakukan Kongres Luar Biasa (KLB). Sampai hari ini, isu itu belum mereda bahkan sampai melibatkan nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akan diisukan masuk bursa Ketua Umum Partai Demokrat hasil KLB.
Namun, Ridwan Kamil angkat bicara soal isu tersebut. Dia mengaku kaget dilibatkan dalam isu tersebut. Ridwan Kamil mengatakan sangat menghormati AHY sebagai Ketua Umum. Untuk itu, dirinya berharap masalah yang tengah menghantam Partai Demokrat segera selesai (detik.com).
Kalau kita simak selama ini, isu KLB semakin hangat. Bahkan beberapa tokoh disebutkan untuk menggantikan AHY di pucuk kepemimpinan partai seperti Moeldoko dan Ridwan Kamil.
Hal ini sangat memprihatinkan sebenarnya. Nama-nama pihak yang tidak terlibat dicatut hal itu makin membuat rumit situasi. Harusnya, kalau ingin menggelar KLB, ya silakan saja tetapi jangan mencatut nama orang lain yang tidak terlibat di dalamnya.
Kalau memang oknum-oknum dalam partai Demokrat maupun di luar partai ingin menggelar KLB maka itu hak dari mereka, tetapi tidak mencatut berbagai nama yang membuat isu makin panas.
Semoga saja, ada penyelesaian terbaik dari masalah ini. Kasihan juga nama seperti Ridwan Kamil, Moeldoko dan beberapa nama lagi dicatut dalam bursa pengganti AHY, padahal mereka merasa tidak terlibat.
Sulit sekali memikirkan masalah datang di tengah masalah besar yang sedang terjadi. Kita tak ingin hal tersebut terus terjadi dan menjadi bola liar. Harusnya ada kepastian agar tidak menjadi isu yang tak punya solusi sama sekali.
Sekarang, Demokrat harus bertindak. Kalau ingin menyelesaikan masalah ini, ya diselesaikan saja dengan baik-baik. Jika ada yang ingin melakukan KLB, ya dipersilahkan kalau memang itu sudah jadi kebutuhan.
Namun, jangan sampai masalah ini makin membesar dan tiada habisnya. Tidak ada yang diuntungkan dalam hal ini. Hanya oknum tertentu saja yang untung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H