Isu kudeta partai Demokrat waktu lalu masih dalam perbincangan. Kali ini, Edhie Baskoro Yudhoyono angkat bicara soal isu kudeta yang dikaitkan dengan dirinya. Nama Ibas dan Kepala Staf Presiden Moeldoko sempat disebut oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Kader Muda Demokrat (KMD) Aswin Ali Nasution akan diusung menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono.
Lewat akun Twitternya @Edhie_Baskoro menyatakan bahwa partai Demokrat kompak melawan kudeta. Lebih lanjut Ibas meminta tidak diadu-adu dengan AHY yang notabene adalah kakak kandung sendiri.
Jadi, dengan angkat bicaranya Ibas semua permasalahan menjadi clear bahwa Ibas tidak ingin dikaitkan dengan AHY yang merupakan kakaknya.
Hangat beredar juga bahwa Ibas ingin menggantikan AHY. Tentu kabar tersebut masih sangat rancu dan sulit dipercaya. Persoalannya, sangat sulit kita bayangkan bila kakak beradik dalam satu partai yang sama saling beradu ke puncak pimpinan partai.
Tetapi dalam pikiran khalayak ramai dalam politik itu sah-sah saja dan sangat lumrah. Namun demikian, Ibas sudah menerangkan bahwa dirinya siap mendukung kepemimpinan partai Demokrat yang sekarang.
Bahkan, kalau penulis melihat bahwa Ibas tidak akan menghalalkan segala cara bagaimana bisa menggantikan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Ibas tentu sangat menghormati kakaknya sendiri tak akan berpolitik untuk menggoyang kepemimpinan AHY di partai Demokrat.
Cuma, kabar mengenai Ibas akan menggantikan AHY waktu lalu memang hangat diperbincangkan. Sebab itu, Ibas meluruskan semuanya agar tidak menjadi bola salju yang akan merusak partai Demokrat dan hubungan AHY dan Ibas tentunya.
Jangan sampai ada oknum yang ingin mengadu keduanya sehingga hubungan mereka menjadi retak. Dengan angkat bicaranya Ibas membuat kita menghentikan dugaan, opini dan isu bahwa Ibas akan menggantikan AHY.
Semua itu tidak benar dan sudah selesai sampai disini. Sekarang, partai Demokrat lebih fokus pada penyelematan partainya. Dan, diharapkan tidak disangkutpautkan isu kudeta dengan pemerintah.
Sebaiknya, partai Demokrat melakukan diskusi panjang soal masalah ini bagaimana cara penyelesaiannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H