Saat ini hangat pula diperbincangkan mengenai Rancangan Undang-undang Pemilu terkait dengan pelaksanaan pilkada 2022 dan 2023 tetap dilaksanakan tanpa digelar bersamaan dengan Pilpres 2024 . Namun, dikabarkan bahwa RUU pemilu batal dibicarakan disebabkan Presiden Jokowi yang memintanya kepada Komisi II DPR RI.
Sebab itu, politisi partai Demokrat curiga pembatalan pembahasan RUU pemilu ditunda karena Presiden Jokowi ingin mempersiapkan Gibran Rakabuming untuk ikut pilkada DKI Jakarta tahun 2024.
Sebenarnya, terlalu dini berpikiran tentang itu. Gibran saja masih baru menang dalam pilkada Solo tahun 2020 kemarin. Untuk apa berpikir ikut Pilgub DKI jika digelar 2024?. Terlalu dini untuk berpikiran kearah sana.
Memang partai politik dan politisi punya kepentingan politik, namun jangan pula berprasangka seperti itu karena tidak baik.
Gibran memang sangat mungkin dipersiapkan untuk menjadi pemimpin kedepan, tapi kita tidak tahu kapan itu terwujud. Kalau berpikir terlalu dini, maka tidak tepat.
Partai Demokrat santai saja dulu untuk tidak memperbincangkan hal tersebut. Lebih baik fokus untuk menyelesaikan masalah internal partai Demokrat yang sedang dalam isu kudeta.
Itu saja diselesaikan maka hasilnya akan baik dan Demokrat segera memperbaiki citra mereka dan elektabilitas mereka untuk pertarungan politik tahun 2024.
Jangan sampai hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Demokrat fokus saja pada tujuan awal mereka ketimbang berpikir Gibran Rakabuming masuk dalam bursa Pilgub DKI Jakarta.
Harapannya, masalah yang lebih penting dan serius yang diperbincangkan bukan pemikiran langkah politik partai politik lain dan politisi lain.
Mau siapapun yang akan maju di Pilgub DKI Jakarta maupun pemilu mendatang, maka itu orang yang siap kalah dan menang serta sudah mempersiapkan diri sangat baik untuk jadi pemimpin.
Penulis pribadi berpendapat meski RUU pemilu batal dibicarakan, namun ada hal-hal tertentu yang dinilai lebih baik didiskusikan. Jika pun ada kepentingan politik dibalik pembatalan RUU pemilu, sebaiknya setiap partai politik mempersiapkan diri untuk menang bukan memikirkan kepentingan politik partai politik dan politisi lain.