Penembakan enam dari sepuluh pengikut Habib Rizieq Shihab hingga tewas oleh polisi dalam sebuah insiden di Jalan Tol Jakarta-Cikampek karena dianggap melawan petugas masih jadi perbincangan publik. Namun, ada dua perbedaan pernyataan mengenai kronologis kasus tersebut. Pernyataan Munarman membantah bahwa para pengikut Habib Rizieq membawa senjata api. Munarman juga membantah adanya kontak tembak antara polisi dan pengikut Habib Rizieq.
Dari dua pernyataan berbeda ini maka Komnas HAM kemudian membentuk tim untuk mendalami peristiwa ini. Lembaga itu tengah mengumpulkan informasi dan fakta.
Dari dua pernyataan berbeda tersebut, silahkan saja bila Komnas HAM ingin menelusuri dan menyelidiki fakta tersebut karena itu adalah tugas dan hak Komnas HAM tersebut agar tidak ada kecurigaan dan pikiran buruk masyarakat terhadap penembakan pengikut Habib Rizieq yang menewaskan enam orang.
Tentu pihak kepolisian punya fakta-fakta dan data untuk menguatkan mereka dalam mengambil tindakan tegas dan terukur dengan cara menembak keenam pengikut Habib Rizieq itu. Pihak lain juga berhak untuk menyatakan lain. Tinggal proses hukum yang akan membuktikan kebenaran tersebut.
Nanti akan terungkap siapa yang menyerang terlebih dahulu dan siapa yang salah dalam kasus ini. Kita mendukung setiap proses hukum yang ada dengan cara transparan dan independen. Kita juga tidak mau ada yang ditutup-tutupi dalam kasus ini karena berkaitan dengan nyawa seseorang.
Tertembaknya enam orang pengikut Habib Rizieq tentu kita berpikiran ada perlawanan sehingga ditembak hingga mati. Di sisi lain masih curiga saja. Kita dorong dalam hal ini Komnas HAM pun independen dan transparan mencari kebenaran sebuah kasus. Kita tak mau juga ada preseden buruk terhadap penegakan hukum, penegak hukum dan pemerintah kita.
Kalau salah, memang harus bertanggungjawab. Jika merasa tidak salah maka perjuangkan agar kebenaran yang sebenarnya terungkap. Dalam kasus ini menjadi sorotan publik yang tajam. Publik masih bertanya-tanya, apalagi pengikut Habib Rizieq Shihab yang lain pasti tidak terima dengan kenyataan ini dan ingin terungkap kebenarannya.
Kita dukung terus proses hukum yang ada. Tidak ada tebang pilih dalam kasus ini. Kita harus terus objektif dan transparan serta independen dalam mengungkap sebuah perkara agar masyarakat juga semakin percaya dengan pemerintah dan penegak hukum kita.
Kasus ini masih mengambang sehingga itu harus diperjelas. Masyarakat telah termakan oleh dua pernyataan berbeda mengenai kronologis kasus penembakan itu. Kiranya dapat terungkap dan dapat terselesaikan dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H