Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah foto sedang membaca buku berjudul "How Democracies Die" di media sosialnya. Anies mengunggah buku tersebut sambil menikmati suasana libur di akhir pekan. "Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi", kata Anies (22/11). Â
Atas foto yang dipampangkan oleh Anies tersebut menimbulkan tanya dari politisi PPP Arsul Sani, Apakah menurutnya demokrasi kita ini akan mati kalau kondisinya seperti sekarang? (detik.com, 22/11).
Menjadi pertanyaan maksudnya apa seorang Anies Baswedan memposting foto membaca buku tentang demokrasi tersebut?. Kalau dikatakan bahwa demokrasi kita makin kacau maupun mati, tentu tidak demikian. Persoalannya demokrasi kita masih baik-baik saja. Setiap orang masih diizinkan untuk berbicara dan berekspresi.
Hal itu jelas dimana kritik kepada pemerintah masih ramai beredar dan tidak ada juga larangan maupun hukuman bagi mereka yang mengkritik pemerintah. Sebab itu, alangkah baiknya kita memaknai baik saja demokrasi saat ini.
Malah penulis melihat Anies Baswedan memposting buku tentang demokrasi hanya sebagai "gimick" saja. Itu hanya supaya kita mengomentari hasil postingan tersebut dan memberi pendapat tentang demokrasi kita saat ini.Â
Jujur saja, kita tak perlu menanggapi postingan Anies Baswedan secara lebih serius. Biasa saja karena maksudnya juga tidaklah buruk-buruk juga. Itu hanya ingin mengundang komentar kita maupun ada pesan yang dikirimkan dari postingan tersebut untuk menyindir pemerintah tentang demokrasi saat ini.
Kita alangkah baiknya berpikir positif saja bahwa demokrasi ini baik-baik saja. Kita jaga demokrasi itu dengan baik dan penuh rasa tanggungjawab agar benar-benar demokrasi terjaga baik dan kita bisa hidup lebih aman dan tenteram.
Kita bebas berdemokrasi bukan berarti sesuka hati dalam mengeluarkan pernyataan ke publik. Harus ada juga saringan yang baik demi menjamin kehidupan berbangsa dan bernegara tetap baik.
Harapannya demokrasi kita makin meningkat baiknya dan positifnya. Kita tidak terjebak dalam pemikiran bahwa pemerintah  itu otoriter atau sesuka saja dalam mengeluarkan kebijakan. Kita harus saling dukung mendukung demi sebuah kebaikan yang kita idamkan selama ini.
Mari kita bersinergi memperbaiki dan mempertahankan demokrasi saat ini demi kepentingan bersama bukan kepentingan individu. Demokrasi kita harus tetap baik-baik saja karena peran kita bersama.