Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS) pada pukul 09.00 WIB tadi dikabarkan sudah tiba di tanah air. Para pendukung pun sudah menjemput beliau di bandara Soekarno-Hatta.
Kepulangan Habib Rizieq kata Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (Sudra), Fadhli Harahab menganggap kepulangan ulama yang akrab disapa Habib Rizieq itu bisa jadi pengobat rindu para pendukungnya (Sindonews.com, 10/11).
Di sisi lain, Fadhil melihat ada kepentingan bangsa yang harus dikedepankan bersama menyangkut kepentingan 'stabilitas keamanan'. Untuk itu Islah antar komponen bangsa memang dibutuhkan, termasuk antara kelompok Habib Rizieq dengan pemerintah.
Menjadi pertanyaan, mungkinkah Habib Rizieq Islah dengan pemerintah?. Tentu sangat mungkin. Atas pernyataan pengamat diatas tersebut, menjadi penting pula Islah itu dilakukan demi situasi bangsa dan negara kita makin membaik. Namun, apakah pemerintah mau Islah dan seorang Habib Rizieq?. Inilah yang mau kita cari dan satukan.
Andai Islah dilakukan tentu kedua belah pihak harus mengikuti aturan yang ada. Seorang Habib Rizieq harus ikut aturan dan saran dari pemerintah dan pemerintah tetap menjamin keamanan dan kenyamanan seorang Habib Rizieq di Indonesia.
Jika ingin Islah hal tersebut harus terpenuhi. Seorang Habib Rizieq harus bisa berperan besar dalam menjalin terus tali silaturahmi diantara kita.Â
Seorang Rizieq harus jadi panutan bagi semua masyarakat Indonesia. Hal-hal baik dan positif harus ditunjukkan demi memacu masyarakat lainnya berbuat baik.
Tentu harapan pemerintah terhadap kepulangan Habib Rizieq adalah peran serta beliau sebagai tokoh agama yang sangat disenangi dan dihormati bisa ikut serta dalam proses pengembangan dan kemajuan bangsa. Tidak terus menerus mengharapkan kritik dengan cara berdemonstrasi tetapi dengan aksi nyata yang bisa dirasakan masyarakat itu sendiri.
Kita ketahui banyak juga tokoh agama yang punya aksi nyata untuk ikut membangun bangsa dan negara lebih baik kedepan. Â Bukan hanya dengan cara kritik memakai demonstrasi saja.
Selanjutnya, dikabarkan juga beberapa waktu lalu bagaimana kepulangan Habib Rizieq akan melakukan revolusi, setelah itu diganti kembali menjadi revolusi akhlak. Kita juga tidak tahu apakah revolusi akhlak itu baik atau hanya sekedar kata-kata saja.