Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengumumkan akan pulang ke Indonesia pada 9 November 2020. Bahkan Rizieq sudah mengagendakan kegiatannya setelah sampai tanah air.Â
Rizieq menyampaikan akan beristirahat selama dua hari. Setelah itu tanggal 13 Rizieq akan melaksanakan salat Subuh berjemaah di Tebet dan ikut merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tebet.
Setelah itu, Rizieq akan pergi ke Bogor untuk Salat Jumat dan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Raya Syariat Pondok Pesantren Argo Kulturan dan kegiatan lainnya (Detik.com, 4/11).
Apa benar?
Dari sederet kegiatan Habib Rizieq jika sampai ke tanah air tersebut, pertanyaan mendasar adalah apakah benar beliau akan pulang ke Indonesia?. Sebelumnya dikabarkan Habib Rizieq sangat mungkin tiba di tanggal 29 Oktober di hari Maulid Nabi Muhammad SAW tetapi tidak kunjung datang.
Kali ini, beliau seperti meyakinkan akan pulang dengan sederet kegiatan setiba di tanah air. Jujur saja, penulis sendiri meragukan kedatangan beliau, karena sudah berkali-kali seperti itu tapi tak kunjung datang pula.
Tak tahu entah apa yang menghalanginya datang, yang pasti sudah banyak yang menantikan kehadiran Habib Rizieq dengan membawa sebuah perubahan yang lebih baik.
Selama ini sering batalnya Habib Rizieq hadir di Indonesia diisukan ada pihak yang menghalanginya pulang sampai Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi pun disinyalir sebagai oknum yang menghalangi Rizieq pulang, akan tetapi bukti valid tentang itupun tidak ada.
Sebab itu, kenapa Rizieq kok sulit sekali pulang, padahal sering menyampaikan akan pulang?. Masyarakat yang sangat ingin melihat kembali kehadirannya di Indonesia merasa diberi harapan palsu.Â
Karena itu, kita tunggu kedatangan beliau di tanggal 9 November 2020 nanti. Kalau tidak juga hadir maka musnah sudah kepercayaan masyarakat kepada Habib Rizieq dan itu sanksi sosial masyarakat kepadanya.
Harapan besar lainnya kalau andai Rizieq jadi pulang adalah menabur kebaikan bagi bangsa dan negara. Tidak melakukan revolusi sebagaimana beliau paparkan waktu lalu.Â