Ada yang menarik dalam demonstrasi menolak pengesahan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law beberapa hari lalu, dimana lima mahasiswi berpakaian modis, dengan jaket almamater melekat di tubuh, lima mahasiswi di Makassar, Sulawesi Utara, berjoget ala TikTok di tengah massa demonstrasi Omnibus Law Cipta Kerja (CNN Indonesia.com, 29/10).
Namun, ada mencibir aksi-aksi eksentrik mahasiswa milenial kala berdemonstrasi. Aksi-aksi nyentrik tersebut secara semena-mena digunakan untuk menuding gerakan mahasiswa hari ini telah mengalami dekadensi moral.
Atas pernyataan tersebut memberi tanya pada penulis, kenapa kalau mahasiswa demonstrasi dengan bertiktok?. Apa itu tindakan yang salah dan merupakan dekadensi moral?. Sangat tidak beralasan pernyataan tersebut karena bagi penulis tidak benar hal tersebut dan patut kita persoalkan.
Daripada harus berdemonstrasi dengan cara-cara yang tidak benar, apalagi anarkis, maka lebih baik dengan cara yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut. Itu adalah bentuk kreativitas dalam berdemonstrasi.
Hal itu tentu lebih baik daripada harus merusak fasilitas umum dan mengganggu ketertiban masyarakat sekitar. Demonstrasi itu kan menyampaikan gagasan atau pendapat secara bebas tanpa ada larangan atau intervensi. Dengan cara apapun dilakukan oleh masyarakat tentu sah-sah saja.
Oleh sebab itu, penulis mendukung cara-cara yang dilakukan oleh mahasiswa itu dengan tetap kritis namun kreatif dalam menyampaikan pendapat. Itu harus jadi contoh juga demi mendinginkan suasana dari kisruh-kisruh yang ada.
Kalau bisa damai, untuk apa harus ricuh?. Kalau bisa dengan cara-cara yang beradab dalam berdemonstrasi, untuk apa harus mengganggu ketertiban umum bukan?.
Sebab itulah, kita dukung terus kreativitas para mahasiswa tersebut tanpa ada pandangan negatif lainnya terhadap mereka. Bagaimana cara berdemokrasi yang baik menurut mereka, maka itulah yang kita dukung dan dorong terus.
Semoga saja berdemonstrasi secara baik dan benar semakin menghiasi kehidupan berbangsa dan bernegara kita dari ketidaksepahaman keputusan maupun kebijakan pemerintah yang ada.
Kita harus mendukung demokrasi berjalan lancar agar kualitas demokrasi makin baik dan tidak tercoreng oleh niatan buruk dari oknum tertentu. Kedepan, kualitas demokrasi kita pasti akan makin baik, maka kita dukung terus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H