Beberapa waktu lalu, kita mengingat pernyataan Presiden Jokowi agar jangan ada yang buat gaduh selama penanganan Pandemi Covid-19. Namun, sepertinya ajakan itu tidak berlaku saat kita melihat adanya demonstrasi dengan mengundang banyak massa atau buruh menolak pengesahan Undang-undang Omnibus Law oleh DPR.
Aksi demo tolak pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja di Bandung berujung ricuh. Massa merangsek masuk ke gedung DPRD Jabar hingga merusak mobil polisi dilansir dari detik.com, 6/10.
Atas kejadian ini, sudah pasti apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi waktu lalu terpatahkan atau dilanggar. Betapa tidak, para buruh marah dengan pengesahan UU Cipta Kerja tersebut. Tentu aksi demonstrasi tersebut telah menciptakan kegaduhan dan keresahan di masyarakat.
Tentu kegaduhan akan tercipta sebab para buruh tidak diterima dengan pengesahan UU Omnibus Law yang tidak sesuai ekspektasi mereka. Alhasil, sangat memungkinkan klaster baru Covid-19 akan terjadi.
Apa yang harus kita lakukan lagi kalau demonstrasi itu berlarut-larut dan menciptakan konflik?. Presiden Jokowi sendiri pasti tidak bisa menghentikan demonstrasi tersebut disebabkan para buruh kecewa dengan beberapa pasal dalam Omnibus Law.
Sehingga, kita harus terima aksi demonstrasi tersebut sebagai perwujudan kebebasan berpendapat dan berekspresi. Meski penerapan jaga jarak tidak dilakukan para massa aksi. Itu adalah konsekuensi yang harus diambil dari pengesahan Omnibus Law tersebut.
Jadi, dapat kita katakan sebenarnya terlalu cepat DPR mensahkan undang-undang Omnibus Law di tengah Pandemi Covid-19. Sangat disayangkan sekali mensahkan Omnibus Law di tengah Pandemi membuat masyarakat terutama para buruh marah dan turun ke jalanan yang menyebabkan kerumunan-kerumunan sehingga klaster baru akan tercipta.
Sudah jelas Presiden Jokowi tidak mau ada Kegaduhan di tengah penanganan Covid-19 tapi karena pengesahan Omnibus Law, kegaduhan itu terjadi. Jadi, kita harus gimana?.
Kita harus menerima semua ini dan melakukan perenungan-perenungan sebenarnya kesalahan kita juga kenapa Pandemi Covid-19 belum selesai dari tanah air kita. Kita merenungkan untuk tidak saling menyalahkan dan bercermin diri saja untuk berbenah dan memperbaiki diri lagi.
Kalau masih tetap kondisi seperti ini dipelihara maka sampai akhir tahun kita akan terus bersama Pandemi Covid-19 ini. Jika kita tidak buat kegaduhan dan mau untuk bersatu menjaga kesehatan dan keselamatan maka kita akan cepat menyelesaikan Pandemi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H