Jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab baru-baru ini dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Relawan Jokowi Bersatu. Hal tersebut terkait dalam acara Mata Najwa, dimana Najwa mewawancarai kursi kosong yang seharusnya ditempati Menkes Terawan Agus Putranto, namun tidak memenuhi panggilan acara Mata Najwa.
Karena mewawancarai kursi kosong, si pelapor keberatan sebab dinilai hal tersebut sebagai perundungan Menkes Terawan namun laporan Relawan Jokowi tersebut ditolak Polda Metro Jaya dan menyarankan melapor ke Dewan Pers karena Najwa seorang jurnalis.
Dari laporan tersebut, kita tentu bertanya-tanya apa salah Najwa sebenarnya. Apakah dengan mewawancarai kursi kosong yang tidak ditempati Menkes Terawan sebagai perundungan dan terancam sanksi pidana?.
Tentu ada pro kontra dibalik pelaporan tersebut. Akan tetapi, mari kita beranggapan bahwa apa yang dilakukan Najwa sebagai sebuah kebebasan berekspresi dan berpendapat. Sangat sulit kita menyimpulkan itu perundungan yang harusnya diancam pidana.Â
Alangkah baiknya, apa yang dilakukan Najwa bisa disikapi secara bijak maupun dengan cara kekeluargaan. Kejadian itu sangat bisa dilakukan klarifikasi terlebih dahulu. Diupayakan perdamaian dengan berdiskusi menyelesaikan masalah.
Namun, tidak ada larangan juga para pihak yang terusik melaporkan ke pihak kepolisian. Itu sah juga secara hukum, tapi upayakan dulu pertemuan secara kekeluargaan, klarifikasi dan metode lain yang lebih baik.
Melapor ke Dewan Pers juga tentu tidak ada masalah karena itu hak semua orang melaporkan segala kejadian yang merugikan dan dinilai melanggar kaidah hukum, norma dan lainnya.
Najwa pun dikabarkan siap untuk menjelaskan duduk kasusnya jika dipanggil pihak Dewan Pers maupun pihak kepolisian. Penulis rasa kita tidak perlu membesarkan masalah itu makin panjang, makin rumit dan makin membuat orang lain berspekulasi negatif kepada Najwa.
Langkah-langkah hukum maupun persuasif yang diambil semoga akhirnya bisa berjalan baik tanpa ada yang dirugikan. Kita juga tak mau masalah kecil makin dibesar-besarkan sehingga merugikan kita dan pihak lainnya.
Tak perlu kita alergi dengan sebuah kritikan asal tepat, tidak ada yang merasa dirugikan dan tidak ada kata-kata bohong, hoaks dan menyerang pribadi seseorang. Kita berharap masalah Najwa bisa diselesaikan dengan cara baik-baik.
Jika Najwa nanti ditegur karena dianggap bersalah maka jangan diulangi lagi kejadian tersebut demi kenyamanan dan kebaikan bersama.