Presiden Jokowi mengakui pemerintah memiliki keterbatasan di tengah Pandemi virus Corona (COVID-19). Jokowi berani mengambil risiko agar Pandemi ini bisa ditangani. "Banyak yang telah pemerintah lakukan, banyak sekali macam-macam programnya. Di tengah keterbatasan keuangan negara, saya mengambil risiko untuk mengatasi masalah ini," kata Jokowi dalam video di kanal Youtube Sekretariat Presiden (Setpres) dilansir dari detik.com, 4/10.
Kita ketahui bahwa pemerintah mengeluarkan ratusan triliun hanya untuk Penanganan Pandemi Covid-19. Itu sungguh luar biasa dan peran besar pemerintah sangat terlihat disana. Sampai sekarang harus kita akui bersama bahwa pemerintah tidak bermain-main dengan Pandemi ini dan terus melakukan penanganan Covid-19.
Jangan pernah juga kita menganggap Pandemi sebuah "konspirasi" maupun bencana yang biasa-biasa saja. Itu sangat menyakitkan. Sudah tidak bisa berbuat apa-apa, untuk apa juga makin merumitkan masalah ini.
Tidak mungkin juga kalau Pandemi hanya masalah biasa, untuk apa juga pemerintah harus menghabiskan dana sebegitu besar dalam proses penanganan. Oleh sebab itu, kerja pemerintah harus kita apresiasi.
Apresiasi yang kita berikan tidak perlu dengan uang tapi dengan pelaksanaan himbauan protokol kesehatan. Itu saja. Kita masyarakat Indonesia hanya diminta untuk rajin cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak. Hanya itu saja. Masa kita tidak bisa?.
Hal simple seperti itu harus bisa kita lakukan sebagai bentuk dukungan terhadap proses penanganan Covid-19. Pemerintah capek, kita juga capek. Agar capek ini tidak semakin berkarat maka kita patuhi himbauan.
Segala teknis pengobatan, pembelian vaksin dan pembayaran insentif tenaga medis biar pemerintah saja yang menyediakan, kita hanya diminta untuk patuh.
Begitulah cara kita untuk mengapresiasi kerja pemerintah saat ini. Presiden Jokowi berani mengambil risiko menangani Pandemi Covid-19 maka kita jangan menambah lagi risiko itu dengan kengeyelan-kengeyelan.
Jangan pernah membuat kegaduhan lagi di tengah kesulitan karena itu yang akan membuat kita makin terpuruk di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial dan lain sebagainya. Alangkah baiknya, kita menahan diri untuk lebih banyak bekerja daripada berbicara, ribut dan menyimpulkan sebuah masalah.
Mari bekerjasama antar masyarakat dan pemerintah. Kita ciptakan terus kesejukan di tengah kesulitan selama Pandemi ini. Jika ada yang kurang tepat maka bisa disuarakan dengan tata bahasa, dan nada-nada yang bagus dan tidak menyudutkan pemerintah.