Menarik membahas pernyataan dari Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD yang mengatakan kontroversi yang muncul setiap kali penyelenggaraan pemilihan kepala daerah adalah hal yang biasa.Â
"Setiap ada penyelenggaraan pilkada selalu ada kontroversi, misalnya kontroversi persyaratan, dulu kontroversi bisa calon independen atau tidak, sebaiknya parpol dibatasi mendukung calon dan sebagainya. Selalu terjadi kontroversi," katanya.
Hal tersebut berkaitan dengan pelaksanaan  pilkada di tengah Pandemi Covid-19 yang paling hangat diperbincangkan. Kita sudah tahu banyak sekali pandangan yang datang bahwa pilkada harus ditunda.
Dari PBNU dan Muhammadiyah mengeluarkan pandangannya agar pilkada serentak ditunda dulu sampai waktu dan situasi yang lebih baik. Â
Sebab itu, pemerintah masih tetap pada pernyataan awalnya bahwa pilkada serentak tidak ditunda, "Pada akhirnya keputusan harus diambil. Pasti ada yang setuju, ada yang tidak setuju. Itu biasa. Tidak pernah dalam satu momen pilkada tidak terjadi kontroversi. Jangankan di tingkat nasional, daerah pun muncul kontroversi," katanya dilansir dari Suara.com, 01/10.
Hal biasakah?
Namun, pernyataan Pak Mahfud MD sebenarnya lebih kontroversi, sebab kalau bisa tidak dengan kontroversi, kenapa harus diamini dengan kontroversi?. Kalau pilkada bisa tidak dengan kontroversi bukannya itu lebih baik?. Kontroversi di pilkada itu bukan hal biasa. Pemerintah jangan menyukai hal kontroversi seperti itu.
Lagipula, keputusan pemerintah tetap menjalankan pilkada serentak itu harus memperhatikan pendapat dan aspirasi publik sekarang ini. Publik mengatakan ditunda demi kesehatan dan keselamatan tapi kenapa masih terus dilanjutkan?. Ini yang tidak menyenangkan. Keputusan pemerintah seharusnya bisa dirubah tapi masih tetap bersikeras.
Dan, tidak ada keputusan akan melaksanakan pilkada dengan e-voting atau sebagainya demi menyelamatkan rakyat. Keputusan pemerintah tidak akan jadi kontroversi, bila mendengarkan saran dari rakyat.
Kenapa suka sekali dengan hal yang kontroversial daripada sesuatu yang baik dan menyenangkan?. Seakan-akan yang kontroversi itu melahirkan sebuah popularitas sebagaimana para artis sering berbuat kontroversi demi mendapatkan perhatian dan popularitas.
Harusnya pemerintah bisa mencegah hal kontroversi tersebut atas pendapat rakyat itu sendiri. Kita jangan mengasah dan memelihara kontoversi itu dalam sistem pemerintahan, birokrasi maupun keseharian kita.