Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa yang merupakan calon walikota Solo dalam pilkada tahun ini begitu menjadi sorotan. Persoalannya Gibran adalah putra Presiden Jokowi dan berhasil terpilih menjadi calon walikota Solo oleh PDIP, padahal sebelumnya Achmad Purnomo yang santer diberitakan jadi walikota Solo diusung PDIP.
Menarik lagi seputar Gibran dan Teguh Prakosa yaitu ketika Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPP Puan Maharani serta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjadi juru kampanye Gibran-Teguh.Â
Ketua tim Pemenangan Bakal Pasangan Calon Gibran-Teguh, Putut Gunawan mengatakan pihaknya akan menyesuaikan jadwal dengan sang ketua umum untuk menggelar kampanye.
"Waktu (kampanye) tergantung kelonggaran beliau," kata Putut dilansir dari CNN Indonesia.com, 22/9.
Memperjuangkan Gibran
Dengan turunnya Ketum Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani membuktikan perjuangan keduanya agar Gibran-Teguh Prakoso memenangkan pilwalkot Solo dengan suara yang terbanyak. Berarti, PDIP sangat mengharapkan  Gibran-Teguh menang dan menjadi walikota dan wakil walikota Solo selanjutnya.
PDIP sepertinya ingin agar kader mereka tetap menduduki singgasana walikota dan wakil walikota Solo karena Solo merupakan kandang Banteng atau basis suara besar PDIP dan juga di Provinsi Jawa Tengah.
Penulis melihat dukungan dari Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani melihat Gibran punya potensi besar jadi pemimpin Indonesia selanjutnya. Tahap demi tahap harus dilalui Gibran sampai bisa nantinya seperti ayahandanya Presiden Jokowi.
Bukan hal biasa seorang Ketua Umum dan Sekjen turun gunung untuk salah satu kadernya yang maju di pilkada. Lihatlah, Bu Megawati dan Puan Maharani serta Hasto Kristiyanto tidak turun menjadi juru kampanye pasangan yang diusung PDIP untuk kader mereka di beberapa daerah lainnya.
Itu berarti sosok Gibran-Teguh sangat diistimewakan dan berbeda dari kader PDIP yang ikut pilkada lainnya. Itu membuktikan Gibran begitu disayang dan akan dijadikan kader terbaik di PDIP ditambah lagi anak seorang Presiden.
Kesediaan Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani sebagai juru kampanye membuktikan PDIP akan menjelaskan pada rakyat bahwa Gibran maju pilwalkot Solo bukan karena dinasti politik tapi karena hak politik seseorang untuk mengikuti sebuah pilkada tanpa ada yang melarangnya.