Salah satu deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Said Didu memberikan sebuah pernyataan yang mengejutkan.
Sepertinya beliau sedang memberi satire atau sindiran kepada pemerintah pusat terkait polemik PSBB DKI Jakarta yang diberlakukan Anies Baswedan selaku Gubernur DKI.
Said Didu menyebutkan bahwa setiap kebijakan Anies Baswedan selalu dianggap salah oleh pemerintah pusat.
"Karena Pak @aniesbaswedan selalu dianggap salah oleh Pusat, saran saya mungkin lebih baik pak Anies usulkan hal yang salah agar pusat ambil kebijakan sebaliknya (kebijakan benar). #usulngasal," tulis Said Didu di akun Twitternya dilansir dari netralnews.com, 13/9.
Apa yang disampaikan Said Didu tersebut bagi penulis sangat mengejutkan. Bagaimana mungkin seorang kepala daerah disarankan untuk melakukan kebijakan yang salah agar pusat yang membenarkan.
Coba kita balik, bagaimana kalau selama ini Said Didu bersama KAMI yang mengkritik Presiden Jokowi membuat kebijakan salah agar Said Didu dan KAMI yang melakukan kebijakan yang benar. Boleh gak?.
Tentu tidak boleh. Kalau begitu rakyat bisa marah, menggerutu dan turun ke lapangan untuk menyerang pemerintah pusat yang sudah dipilih secara langsung oleh rakyat tapi melakukan kebijakan yang salah.
Namanya pemimpin itu harus punya tanggung jawab kepada rakyat. Harus bersedia menerima segala kritikan yang datang baik itu lembut maupun kasar atau tajam. Kalau tidak mau dikritik, ya tidak perlu jadi pemimpin. Begitu saja.Â
Lihatlah bagaimana Presiden Jokowi menanggapi dengan tenang setiap kritikan yang masuk kepadanya. Beliau tidak pernah putus asa maupun memberikan semua tugas dan tanggungjawab selaku kepala negara dan kepala pemerintahan kepada anggotanya atau menterinya.
Itulah ciri seorang pemimpin yang bisa menerima setiap kritikan dan masukan dari siapapun. Jadi, seorang Said Didu jangan menyampaikan agar Anies Baswedan melakukan kebijakan yang salah agar dibenarkan oleh pemerintah. Itu pernyataan yang tidak bijak.
Seharusnya, Anies Baswedan dimotivasi agar lebih baik kedepan dan disupport terus dalam setiap kebijakannya. Apapun serangan politik yang mengarah kepadanya harus bisa diterima dengan lapang dada tanpa ada rasa sakit hati.