Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PAN Ali Taher berbicara tentang keraguannya terhadap keislaman Menteri Agama Fachrul Razi. Ali mengaku keraguan itu muncul kala Fachrul berbicara tentang agen radikalisme "good looking".
Keraguan itu disampaikan Ali saat rapat kerja bersama Menag di gedung DPR, Senayan, Jakarta.
"Saya membaca itu, air mata saya keluar, kemudian saya teringat Menteri Agama. Kok tega menyatakan bapak ustaz dan guru ngaji itu adalah bibit-bibit radikalisme," ujar Ali dilansir dari detik.com, 8/9.
Atas pernyataan itu tentu sangat mengejutkan dan mengagetkan pernyataan politisi tersebut kepada Menag. Untuk apa meragukan "keislaman" seorang Menag. Tentu Menag dipilih oleh Presiden Jokowi dengan pemikiran yang matang dan penuh pertimbangan.
Presiden pasti memilih Menag Fachrul Razi karena melihat kapasitas beliau yang cocok jadi Menag. Karena itu, tak perlu meragukan kapasitas beliau sebagai Menag dan meragukan "keislaman" beliau.
Meski ada pro kontra dengan pernyataannya tersebut, harapnya kita bisa mendinginkan suasana. Para politisi khususnya bisa menenangkan dan mendinginkan suasana yang ada di tengah masyarakat bukan malah menciptakan pernyataan-pernyataan yang mengejutkan.
Agama dan kepercayaan seseorang tidak perlu kita ragukan. Hanya Tuhanlah yang menilai kesalahan dan dosa seseorang bukan manusia itu sendiri.
Sebab itulah, meragukan "keislaman" Menag patut kita pertanyakan. Entah mengapa pernyataan itu keluar dan sangat mengecewakan sebenarnya.
Sebagai warganegara yang baik harusnya jangan saling meragukan satu dengan yang lain. Jangan meragukan kebangsaan seseorang. Jangan meragukan agama seseorang karena itu yang akan membuat hidup semakin gaduh.
Semangat berbangsa dan bernegara harus terus terjaga karena itulah tujuan kita saat ini. Menjaga persatuan dan kesatuan adalah kewajiban kita bersama.
Karena itu, ayo kita jangan saling membuat persepsi, opini dan perspektif pribadi tanpa ada dasar yang sah dan benar. Menag Fachrul Razi bukannya ingin membuat masalah tapi perlu diklarifikasi maksud dari "good looking" yang diucapkan beliau.
