Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Buntut Panjang Pernyataan Puan Maharani Soal Sumatera Barat

5 September 2020   11:21 Diperbarui: 5 September 2020   11:23 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Istimewa/Medcom.id

Pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani ternyata berbuntut panjang. Pasangan calon Gubernur dan wakil Gubernur Sumatera Barat  pada pilkada serentak 2020, Mulyadi-Ali Mukhni mengembalikan surat dukungan dari PDI Perjuangan.

"Ya kami sudah sepakati bersama Pak Mulyadi, kita kembalikan SK dukungan dari PDIP. Jadi, Mulyadi-Ali Mukhni hanya diusung oleh Demokrat dan PAN. PDIP kami kembalikan lagi," kata Ali Mukhni dilansir dari detik.com, 5/9.

Demokrat dan PAN sebenarnya sudah cukup untuk mengusung pasangan calon itu. Kedua partai memiliki masing-masing 10 kursi di DPRD Sumbar.

Berbuntut panjang

Inilah buntut panjang dari pernyataan Puan Maharani tersebut. Jika laporan polisi kemarin ditolak kepolisian, namun ada sanksi berupa pengembalian dukungan PDIP yang sebelumnya diberikan kepada Mulyadi-Ali Mukhni.

Diberitakan bahwa banyak pemberitahuan mengenai kekecewaan terhadap Mbak Puan. Ada juga saran agar mengembalikan dukungan.

Atas dasar itu, penulis juga berpendapat bahwa Mulyadi-Ali Mukhni tidak mau pernyataan Puan Maharani tersebut berdampak buruk pada mereka.

Penulis melihat bahwa atas pernyataan itu dapat berdampak buruk dengan turunnya suara kepada Mulyadi dan Ali Mukhni. Ketimbang hal itu terjadi pada mereka maka lebih baik mengembalikan dukungan tersebut.

Penulis mencermati ada arahnya kesana. Sebab itu, lebih baik tidak didukung PDIP ketimbang harus rela melepas kursi Gubernur dan wakil Gubernur Sumatera Barat.

Tidak masalah juga. Itu adalah hak Mulyadi dan Ali Mukhni. Mereka punya hak politik dan punya hak untuk menolak dukungan. Karena itu, semoga juga tidak ada kader PDIP yang kecewa karena tindakan tersebut.

Kita berbesar hati menerima apa yang terjadi dan kondisi saat ini. Kita bersiap dalam pertarungan Pilkada tahun ini dengan damai tanpa ada penghinaan atas suku, ras, agama dan antargolongan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun