Sampai sekarang siapa calon walikota Surabaya selanjutnya menggantikan Tri Rismaharini sampai saat ini belum ditemukan atau diumumkan PDIP.
Kenapa begitu sulit ya?. Apakah tidak ada kader PDIP yang lain sebaik Risma?. Ini jadi pertanyaan yang serius.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyebutkan pilkada Surabaya menjadi pertaruhan besar bagi PDIP dan walikota Surabaya Tri Rismaharini. Di kota Pahlawan ini, PDIP sudah memenangi tiga kali pemilihan walikota.
Adi mengatakan, bagi PDIP , kota Surabaya adalah simbol tempat lahirnya pemimpin yang memiliki peluang ke kancah perpolitikan nasional dilansir dari Tempo.co,30/8.
Apa yang dikatakan oleh pengamat itu sangat mungkin ketika beberapa periode PDIP dan Risma berhasil memenangi pilwalkot Surabaya.Â
Jadi, ketika masa periode Risma sudah habis maka penggantinya harus ada karena kemenangan selama ini harus dijaga demi menjaga reputasi politik PDIP di Surabaya sekaligus membuktikan PDIP menjadi partai pemenang dalam setiap pilwalkot Surabaya.
Tidak masalah memang, namun apakah politik ini tidak akan terus bergerak dan bergerak?. Bisa saja kemarin menang tetapi selanjutnya kalah.Â
Soal kalah dan menang adalah sesuatu hal yang pasti. Kita tidak bisa menerka apakah PDIP akan menang lagi dalam pilwalkot Surabaya. Apalagi PDIP sepertinya sangat sulit mencari pengganti Risma yang setimpal misal dari kapasitas dan integritas.
Seorang Risma sangat masyhur namanya di Surabaya karena kinerja dan perannya begitu baik di Surabaya. Tentu partai politik di Indonesia sulit mendapat kader yang pas, sesuai dan sebanding dengan Risma. Bisa saja ada dan bisa saja tidak ada.
Karena itu, PDIP sampai sekarang sangat sulit mencari sosok seperti Risma sampai pilwalkot Surabaya tahun ini menjadi pertaruhan besar buat PDIP dan Risma. Apa bisa PDIP memenangi pilkada Surabaya tahun ini?. Tentu kita tidak tahu.
Meski sebuah pertaruhan besar buat PDIP dan Risma sebaiknya PDIP tidak usah bersusah payah mencari kader terbaiknya. Pilih saja salah satu kader yang mirip dengan Risma dilihat dari integritas dan kapasitasnya.
