Mantan vokalis Nidji yang juga saat ini menjabat Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Giring Ganesha menyatakan kesiapan maju sebagai capres tahun 2024 mendatang.
"Bismillahirrahmanirrahim, karena itulah, saya Giring Ganesha memberanikan diri mewakili generasi saya untuk maju sebagai Presiden Republik Indonesia di 2024," ujar Giring dalam video YouTube PSI, dilansir dari detik.com, 24/8.
Atas keinginan Giring tersebut, pendiri lembaga survei Kedai KOPI Hendri Satrio,"Ya, boleh aja sih mendeklarasikan mimpi di siang bolong, boleh aja dalam politik," kata Hendri.
Politisi partai Gerindra juga menyampaikan pendapatnya atas keinginan Giring maju di pemilu 2024.
Juru bicara Gerindra Habiburokhman," Ya dia call tinggi mungkin sasaran sebenarnya hanya cari popularitas," katanya.
Habiburokhman berpesan kepada Giring Ganesha agar tak takut terus mencoba. Jika gagal, coba lagi, lama-lama bakal terbiasa hingga bisa meraih mimpi.
Menjadi pertanyaan, apakah Giring hanya cari popularitas atau mimpi di siang bolong sebagaimana disampaikan oleh pengamat dan politisi tersebut?.
Kalau bagi penulis seorang Giring hanya semangat saja untuk maju. Belum mempertimbangkan peluang dirinya untuk diusung dalam pemilu 2024 mendatang.
Coba bayangkan saja, sebuah partai bisa mencalonkan seorang Presiden harus memenuhi presidential threshold. Padahal, kita tahu bagaimana PSI juga tidak lolos presidential threshold.
Untuk pemilu tahun 2019 lalu pun PSI tidak lolos dalam parliamentary threshold karena tidak sampai sekitar 4-5 persen.
Jadi, kalau begitu, bagaimana seorang Giring Ganesha bisa maju di pemilu 2024 mendatang?. Siapa partai yang akan mengusungnya sedangkan PSI saja tidak sampai presidential threshold?.