Setelah mendapat Bintang Mahaputra Nararya, seorang Fadli Zon ternyata tidak berhenti mengeluarkan kritik kepada pemerintah terutama Presiden Jokowi.
Setelah pidato di sidang tahunan MPR kemarin, Fadli Zon membuat pernyataan terkait pidato Jokowi.
Waktu pidato tersebut, Jokowi menyampaikan pemerintah akan mengalokasikan anggaran Rp.356,5 triliun untuk kelanjutan pemulihan ekonomi nasional (PEN). Anggaran tersebut diarahkan untuk penanganan kesehatan hingga insentif usaha.
Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa momen krisis ini sebagai momen melakukan lompatan besar.
Namun Fadli Zon membuat pernyataan begini,"Di tengah ancaman Pandemi serta resesi ekonomi yang masih akan terus berlangsung, kita sebenarnya adalah ingin mendengarkan pidato kenegaraan yang dekat dengan kenyataan. Hanya dengan mendekati realitas, kita akan bisa mencari jalan keluar tepat untuk mengatasi krisis yang tengah berlangsung, kata Fadli dilansir dari detik.com, 15/8.
Kritik Fadli Zon tersebut memang harus kita hormati. Cuma, apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi itu jelas, bahwa rencana pemerintah untuk bisa membangkitkan kembali perekonomian.
Niatan pemerintah baik untuk membantu masyarakat, memberikan bantuan sosial dan lainnya bagi mereka yang membutuhkan. Menggerakkan dan menumbuhkan perekonomian pun menjadi tanggung jawab pemerintah yang akan direalisasikan.
Saat pidato kemarin, terlihat Presiden mengakui adanya krisis tapi krisis itu bukan buat kita kalah, tapi bangkit lebih jauh demi mencapai realitas yang diinginkan oleh Fadli Zon dan seluruh rakyat Indonesia.
Layak bila Presiden Jokowi mengajak kita dalam pidatonya untuk melompat lebih jauh lagi dalam menghadapi krisis ekonomi akibat Pandemi.
Realitas yang ada memang sudah dipaparkan oleh Presiden yaitu kita sedang krisis dan akan mencoba melakukan lompatan besar dan apalagikah yang kurang?. Tidak ada.
Tepat sebenarnya pidato Presiden Jokowi sewaktu dalam sidang tahunan tersebut. Cuma, kita terus membawa perubahan dan membantu pemerintah dalam mewujudkan realitas yang kita hadapi saat ini.