Resminya Bobby Nasution dan Aulia Rachman diusung oleh PDIP hari ini adalah langkah awal untuk maju menjadi wali kota dan wakil wali kota Medan yang sah dipilih rakyat.
Paling penting yang harus dipegang oleh Bobby Nasution dan Aulia Rachman ketika diumumkan sebagai pemenang pilwalkot Medan adalah menolak korupsi.
Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti banyaknya kepala daerah di Sumut yang terjerat korupsi.Â
Kata Djarot Saiful Hidayat di DPD PDIP Sumut," Tadi ketika pidato Ibu Ketua Umum disinggung juga untuk Sumatera Utara. Sumatera Utara ini saya mohon maaf, fakta menunjukkan tingkat korupsinya sangat tinggi, mereka yang terkena kasus hukum. Ini tantangan juga kedepan".
 Ya, benar yang disampaikan tersebut karena kalau kita singgung kepala daerah yang terjerat korupsi di Sumut sangat banyak.
Catatan KPK Â ada 13 kepala daerah dari Sumut yang terjerat korupsi. Beberapa nama yang bisa kita lihat adalah, Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Walikota Medan Abdillah, Wakil Walikota Medan Ramli, Bupati Nias Binahati B Baeha, terakhir beberapa waktu lalu Walikota Medan Dzulmi Eldin.
Sungguh data tersebut membuktikan bahwa begitu tercap buruk Provinsi Sumatera Utara ini. Sungguh itu memprihatinkan.
Tantangan Bobby-Aulia
Jelas sudah bahwa tantangan berat Bobby-Aulia adalah bagaimana agar data-data itu terputus ketika mereka menjabat. Sudah ada beberapa kali Walikota Medan terdahulu terjerat korupsi.
Bobby Nasution dan Aulia Rachman harus bisa membuktikan diri bahwa mereka akan menolak praktik korupsi di Medan.
Bobby khususnya jika terpilih sebagai wali kota dapat memutus praktik korupsi dengan integritas, kapabilitas, kejujuran dan kesetiaan beliau untuk mensejahterakan masyarakat kota Medan khususnya.