PDIP dan Demokrat sepakat untuk berkoalisi di beberapa daerah pemilihan. Dikabarkan PDIP dan Demokrat mengusung pasangan calon di 18 daerah dalam pilkada serentak 2020. PDIP dan Demokrat juga berkoalisi di 10 daerah, sehingga sejauh ini kerjasama terjalin di 28 daerah.
Hal itu juga sudah dibicarakan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat berjumpa di gedung DPR, Jakarta dilansir dari CNN Indonesia.com, 6/8.
Beberapa data daerah dimana kedua partai berkoalisi adalah di Indragiri hulu, Kepulauan Riau; Dharmasraya, Sumbar; Mukomuko, Bengkulu; Rejang Lebong, Bengkulu dan lain sebagainya.
Kemesraan di beberapa daerah tapi tidak di Medan
Dengan pernyataan kedua tokoh partai tersebut membuktikan kemesraan kedua partai di beberapa pilkada tahun ini. Ini sebenarnya sangat elok di dunia politik kita saat ini.
Memang ada masalah antara Bu Megawati dan SBY waktu-waktu yang lalu tapi tidak untuk di pilkada, mereka tetap bersama, bersatu untuk memenangkan beberapa pilkada tahun ini.
Momen itu sangat indah sebenarnya dan membuktikan bahwa politik itu seni, kadang berdamai satu dengan lainnya dan kadang mau berseteru juga.
Namun demikian, sangat disayangkan kemesraan itu hanya di beberapa daerah tapi tidak di pilwalkot Medan. Sudah kita tahu bersama bagaimana PDIP dan Demokrat berseteru soal pencalonan Akhyar Nasution dari Demokrat dan Bobby Nasution dari PDIP.Â
Hal itu dipicu saat Akhyar tiba-tiba berpindah partai awalnya dari PDIP, kemudian masuk ke Demokrat dikarenakan tidak ada titik terang apakah akan dicalonkan PDIP di pilwalkot Medan atau tidak. Djarot Saiful Hidayat sebagai ketua DPP dan sekarang sudah jadi Ketua DPD PDIP Sumut pernah mengomentari langkah Akhyar tersebut sehingga menimbulkan polemik.
Sampai-sampai kedua partai hangat diperbincangkan di berbagai media soal Akhyar di pilwalkot Medan.
Itu membuktikan bahwa kemesraan PDIP dan Demokrat hanya di beberapa daerah tapi tidak di pilwalkot Medan.