Kabar mengejutkan ketika Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ternyata dapat tawaran untuk mendukung pasangan calon lain selain Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa.
Informasi itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Solo, Antonius Yogo Prabowo bahwa PSI Solo mendapat tawaran sejumlah uang untuk memunculkan rival bagi pasangan Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa.
Tawaran itu berasal dari seorang yang mengaku sebagai tim pemenangan Achmad Purnomo-Anung Indro Susanto dilansir dari CNN Indonesia.com, 5/8/2020.
Akan tetapi, DPP PSI dikabarkan menolak tawaran tersebut. Dan, Purnomo juga tidak tahu menahu bahwa ada wacana pencalonan dirinya dan Anung di pilkada Solo.
Apapun isu yang beredar, patut kita apresiasi penolakan PSI Solo terhadap tawaran itu karena hal itu akan menyangkut pada politik transaksional yang akan merusak pesta demokrasi kita.
Patut diapresiasi juga bahwa PSI bisa setia mendukung Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa di pilwalkot Solo.
Tanpa kesetiaan partai politik maka Gibran akan rapuh dan dapat digoyahkan oleh lawannya.
Gibran Rakabuming yang menjadi calon walikota Solo dalam pilwalkot Solo bisa menang ketika para partai politik yang mendukungnya bisa militan, bersatu padu dan setia kepada pasangan yang sedari awal sudah didukung.
Begitulah yang ditampakkan oleh PSI yang bisa setia pada dukungannya sedari awal meski ada isu tawaran sejumlah uang untuk mendukung pasangan calon lain.
Dari kejadian ini, jadi pelajaran buat kita dan partai politik bahwa begitulah edukasi politik yang baik kepada masyarakat. Bahwa tidak semua hal bisa dihalalkan. Kesetiaan jadi salah satu kunci untuk memenangkan sebuah kontestasi politik.
Apapun halangan, rintangan maupun badai yang datang harus biasa dilawan dengan sebuah kesetiaan tanpa harus ingkar janji terhadap pilihan awalnya.