Membahas Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sangat menarik hari-hari ini karena banyak media yang menyorot koalisi tersebut.
Dalam tulisan sebelumnya penulis mengemukakan untuk apa sebenarnya koalisi tersebut?. Kali ini, yang dibahas adalah pernyataan menarik maupun unik salah satu anggotanya.
Pengamat politik yang juga mantan aktivis mahasiswa, Syahganda Nainggolan melalui akun Twitternya bersyukur atas perannya mengonsolidasikan para tokoh-tokoh nasional dalam wadah KAMI.
Bahkan dia mengaku pernah melakukan hal sama pada tahun 2016 di Universitas Bung Karno (UBK).Â
"Alhamdulillah. Tugasku ikut konsolidasikan tokoh-tokoh nasional telah terjadi. Tahun 2016 saya melakukan hal yang sama di UBK berujung tuduhan makar. Perjuangan selalu berisiko. Takut risiko silakan jadi pelawak," dalam akun Twitter @syahganda dilansir dari Sindonews, 2/8/2020.
Berani ambil risiko
Menarik dan unik pernyataan beliau ketika mengatakan takut risiko maka jadi pelawak. Penulis sendiri merasa lucu dengan pernyataan itu.
Emangnya pelawak tidak punya risiko?. Pelawak saja bisa terjerat pidana atas ucapannya saat melawak jika tidak ada filter atau batasan.
Sudah ada beberapa pelawak yang terjerat hukum atau dilaporkan ke polisi karena ucapannya yang tidak senonoh maupun melukai hati orang lain. Jika tidak percaya lihat saja di berbagai berita yang ada atau melalui google.
Jadi, semua pekerjaan itu punya risiko masing-masing. Bukan hanya koalisi Selamatkan Indonesia saja. Karena itu, tak perlu Syahganda Nainggolan mengaitkan perannya di Koalisi Selamatkan Indonesia dengan seorang pelawak.
Begini saja, kalau peran para tokoh dalam koalisi Selamatkan Indonesia itu bagus dan punya pandangan yang brilian dan bisa dipertanggungjawabkan, tentu tidak akan punya risiko apapun.