Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Video Prank Daging Kurban Isi Sampah Tak Layak Ditiru Meski Sudah Minta Maaf

1 Agustus 2020   23:20 Diperbarui: 1 Agustus 2020   23:26 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: YouTube Edo Putra Official via detik.com

Sebagaimana platform menulis juga memberikan aturan-aturan tegas buat para penulis berupa hal-hal yang tak boleh dilanggar. YouTube juga harus bisa begitu agar lebih ramah buat masyarakat.

Jika dibiarkan, penulis mencermati akan ada lagi kasus yang sama terjadi atau mirip dengan itu. YouTube itu adalah platform yang paling familiar diminati untuk ditonton dan dijadikan alat penghasilan atau pendapatan banyak orang. 

Karena itu, harus ada aturan tegas sebagaimana platform berita, blog, opini dan lainnya memberikan aturan tegas bagi penggunanya.

YouTube itu sudah jadi sarana edukasi dan penambah wawasan publik. Bayangkan saja, sering masyarakat saat ini searching tugas, cara-cara memasak, membuat usaha, belajar dan tutorial bermanfaat lainnya dari YouTube.

Jadi, YouTube harus tegas soal aturan agar platformnya lebih terjaga kehigienisan dari konten buruk.

Dan, penulis melihat si oknum Youtuber itu sudah melukai citra anak muda kreatif. Mereka seperti tidak merasa bersalah, tertawa lagi dan tidak menghormati orang yang lebih tua. Miris!.

Video Prank daging berisi sampah harus jadi perhatian bersama oleh kita terutama orangtua atau keluarga agar mengajari anak bijak bermedia sosial dan menggunakan platform.

Jangan jadikan platform atau media sosial bahan main-mainan, bahan prank jorok kepada masyarakat, menghina, menyebar kebencian, hoaks dan lain sebagainya.

Pada intinya, video prank tersebut tak layak ditonton, ditiru dan dikonsumsi publik. Harus ada tindakan tegas agar tidak ada lagi Youtuber lain seperti itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun