Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bobby Nasution dan Dahnil Anzar Simanjuntak Potensial di Pilwalkot Medan, Bertarung atau Dipasangkan?

1 Agustus 2020   22:00 Diperbarui: 1 Agustus 2020   21:59 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada salah satu survei yang merilis bahwa Bobby Nasution memiliki lawan potensial juga selain Akhyar Nasution, yakni Dahnil Anzar Simanjuntak yang sekarang menjadi juru bicara Prabowo Subianto.

Berdasarkan hasil monitoring JPNN.com dan MediaWave pada periode 1-31 Juli 2020, metrik earned media share of voice by sentiment (EMSS) dan net sentiment (NS), Bobby Nasution yang merupakan menantu Presiden Jokowi berada di posisi kedua dengan sentimen positif dari netizen.

Bobby mendapat jumlah perbincangan 1.105, netral 373, negatif 207, positif 525.

Sementara di posisi keenam dalam perbincangan netizen ada mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah mendapat jumlah perbincangan 2, netral 1, positif 1.

Ada juga nama Akhyar Nasution di posisi pertama dan beberapa kandidat lainnya. Kita tahu bahwa Akhyar sendiri akan dicalonkan menjadi lawan Bobby Nasution dari partai Demokrat. Ada kandidat lain juga yang potensial yaitu Dahnil Anzar Simanjuntak yang menjadi bagian dari partai Gerindra.

Dipasangkan atau bertarung?

Menjadi pertanyaan adalah dari survei tersebut ada nama Dahnil Anzar Simanjuntak yang potensial juga bertarung di pilwalkot Medan. Apakah Dahnil dan Bobby dipasangkan saja atau bertarung menjadi tiga kubu yakni Bobby, Dahnil dan Akhyar di pilwalkot Medan?

Kalau bagi penulis, lebih baik ketiganya bertarung saja agar demokrasi itu lebih terlihat dan lebih terasa. Bukankah itu yang kita semua mau dimana demokrasi akan lebih sengit dengan banyaknya pasangan calon yang bertarung?.

Akan tetapi, Dahnil sepertinya kecil untuk jadi calon walikota Medan sebab partai lainnya seperti Gerindra dan lainnya tidak ada memberikan isyarat akan mengusung Dahnil . Gerindra juga mengisyaratkan mendukung Bobby di pilwalkot Medan.

Itu berarti langkah Dahnil tidak akan mulus melaju di pilwalkot Medan. Oleh karena itu, apakah Bobby dan Dahnil dipasangkan saja?. 

Kalau penulis cermati, sepertinya mereka tidak perlu juga dipasangkan. Lebih baik Bobby cari pasangan lain yang lebih senior dan sudah berpengalaman sebagai kepala daerah maupun di instansi daerah lainnya agar kerja-kerja Bobby lebih tepat sasaran. Lebih mengenal bagaimana sebenarnya cara untuk memajukan kota Medan yang juga menjadi kota besar di Indonesia atau kota metropolitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun