Survei Indikator Politik Indonesia mencatat tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi lebih tinggi ketimbang terhadap Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam kinerja penanganan Covid-19.
Ada 61,9 persen responden yang percaya Jokowi bisa bekerja secara baik dalam penanganan Covid-19, sedangkan hanya 38,9 persen  responden yang percaya terhadap kinerja Terawan dilansir dari Tempo.co, 21/7/2020.
Dengan survei tersebut sangat wajar dan pasti Presiden Jokowi lebih tinggi kepercayaannya daripada seorang Terawan, mengapa?. Hal itu karena seorang Terawan sedang dalam kritik keras publik karena Pandemi Covid-19 ini adalah bagian penting olehnya untuk dihilangkan atau dimusnahkan, namun belum juga hilang.
Sedangkan Presiden Jokowi sebagai kepala pemerintahan hanya memberikan instruksi yang harus dilaksanakan para menterinya agar direalisasikan di kehidupan masyarakat.
Presiden hanya memberi ide-ide brilian dan para menteri yang merealisasikan. Bukan berarti Presiden Jokowi yang melakukan semua tugas-tugas para menteri.
Para menteri dipilih untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan dengan baik, terstruktur dan bermanfaat bagi rakyat.
Para menteri dipilih agar pekerjaan Presiden Jokowi yang terasa terlalu berat akan terasa lebih ringan karena ada menteri yang membantunya.
Sebab itulah, sudah pasti Presiden Jokowi lebih tinggi kepercayaan publik daripada seorang Terawan yang akhir-akhir ini jadi sorotan publik.
Ditambah lagi, Presiden Jokowi juga yang memilih menteri yang terbaik buat pemerintahannya. Bagi masyarakat menteri yang dipilih Presiden sudah yang terbaik dan yang mampu menjawab kegelisahan rakyat.
Jadi, masyarakat sudah berekspektasi besar kepada para menteri dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingan rakyat. Jika kinerja seorang menteri di bidangnya masing-masing tampak sangat biasa-biasa saja dan cenderung tak ada perubahan maka menteri itu jadi bahan kritikan selanjutnya Presiden agar mengganti menteri tersebut.
Karena itu, mengapa ada tuntutan dari pernyataan Presiden waktu lalu untuk dilakukan reshuffle kabinet di pemerintahannya agar para menteri yang kurang baik diganti dengan yang lebih baik dalam tujuan mempercepat realisasi kepentingan rakyat.