Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Langkah Tegas Filipina Jemput Paksa Pasien Covid-19, Akankah Ditiru Indonesia?

15 Juli 2020   23:30 Diperbarui: 15 Juli 2020   23:31 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Reuters/Eloisa Lopez

Negara Filipina termasuk negara yang cukup tegas dalam proses penanganan Covid-19 yang mengglobal di seluruh penjuru dunia.

Filipina juga termasuk negara yang mengalami pelonjakan dan infeksi virus Corona. Karena itu, Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano mendesak agar masyarakat melaporkan kasus-kasus di lingkungan mereka. Siapapun yang terinfeksi yang menolak bekerja sama akan menghadapi hukuman penjara.

"Jadi yang akan kita lakukan adalah pergi dari rumah ke rumah dan kita akan membawa orang dengan kasus positif ke fasilitas isolasi Covid-19 kita, kata Ano dilansir dari Tempo.co 15/7/2020.

Dengan langkah tegas Filipina itu, apakah akan ditiru oleh negara kita Indonesia ini?. Kalau penulis berpandangan perlu juga ditiru bila langkah tegas itu bagus.

Kalau pemerintah kita tidak mau memberikan hukuman penjara bagi masyarakat yang  ngeyel seperti Filipina, setidaknya hukuman denda agar ada efek jera.

Atau pemerintah kita bisa menjemput paksa saja masyarakat yang positif Covid-19 seperti Filipina agar tidak ada yang menulari dan tertular. 

Pada beberapa hari ini, pasien positif Covid-19 makin meningkat, kemarin pernah sampai dua ribu lebih dalam satu hari positif Covid-19 dan hari ini dan sebelumnya sampai seribu lebih positif Covid-19 dan jumlah keseluruhan yang sudah terinfeksi Covid-19 mencapai 75 ribu lebih.

Itu tandanya kasus Covid-19 masih meningkat saja bukan malah menurun dengan penerapan new normal ini. Seharusnya, bisa menurun kalau masyarakat kita bisa memahami dan menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Era new normal kalau kita perhatikan dianggap normal seperti sediakala oleh masyarakat. Buktinya hanya untuk pakai masker saja masyarakat kita sulit.

Sudah tahu bahwa kasus positif Covid-19 makin meningkat atau tidak ada penurunan yang signifikan tapi masih dianggap remeh saja. Kalau begini, kita akan terus berhadapan tanpa henti dengan virus Corona.

Apakah harus terkena infeksi Covid-19 dulu baru mau mengerti?. Kalau demikian adanya, tentu itu sangat menyedihkan sekali. Tak mungkin juga pemerintah membiarkan hal itu terjadi terus.

Lebih baik kita meniru Filipina saja andai masyarakat terus ngeyel. Hukuman pidana sepertinya ampuh untuk menyadarkan masyarakat yang ngeyel. Ketimbang makin banyak kasus positif Covid-19 lebih baik pemerintah makin tegas.

Filipina juga bisa jadi potret ketegasan untuk pemerintah kita dan bagi kepala daerah yang masih kurang tegas terhadap masyarakatnya. Ketegasan bukan pertanda tidak sayang pada rakyat tapi itu adalah tanda sayang dan kepedulian.

Karena itu, pemerintah dan para kepala daerah harus segera tegas bagi masyarakat menghadapi Pandemi yang takkunjung habis. Sebab itu akan memberikan dampak positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun