Polemik antara pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong dengan PSSI makin memanas. Tae-yong mengungkapkan keresahan dan ketidaknyamanan terhadap situasi di PSSI mulai dari lokasi pemusatan latihan hingga perselisihannya dengan Direktur Teknik Indra Sjafri.
Atas polemik itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali menghimbau agar masalah itu dapat diatasi.
"Urusan itu harusnya bisa diatasi. Jangan perang statement," kata Zainuddin dalam sebuah diskusi di akun YouTube I'm Gen Z official dilansir dari mediaindonesia.com, 22/6/2020.
Atas pernyataan itu, harusnya PSSI bisa berdamai dengan Shin Tae-yong karena bukan saatnya berpolemik tapi berprestasi.
Maksud dari Menpora itu adalah agar PSSI dan Shin bisa berdamai. Jangan karena sedikit-sedikit main pecat saja. Emangnya apa yang mau diambil dari sebuah pemecatan?.
Apakah dengan dipecatnya Shin Tae-yong akan membawa prestasi bagi sepakbola Indonesia?. Tentu tidak.
Kasih dulu kesempatan buat Shin untuk pulang ke Indonesia. Masalah mengenai ucapan Shin Tae-yong kepada media di Korea Selatan sebaiknya diselesaikan dengan cara baik-baik.
Jangan PSSI menampilkan polemik tanpa prestasi. Kita beri kesempatan buat Shin membuktikan diri bisa membangkitkan prestasi dan semangat pesepakbolaan di Indonesia.
Kita masih terpuruk dalam kegagalan dan kegagalan. Apa yang sudah kita dapat selama adanya timnas Indonesia?. Belum ada prestasi yang prestisius di beberapa tahun terakhir ini.
Juara Piala AFF saja kita kesulitan, apalagi menuju Piala Dunia U-20 tahun 2021, tentu timnas muda kita sebentar saja duduk di turnamen itu jika tidak ada perubahan di tubuh sepakbola Indonesia.