Bintang Emon seorang komika yang penulis kenal dari Stand Up Comedy Academy Indosiar akhir-akhir ini menjadi perbincangan publik. Entah mengapa video yang di-postingnya di akun Instagram mendapat reaksi yang banyak bahkan sampai mengancam seorang Bintang.
Padahal, bagi penulis kritikan Bintang itu masih wajar. Tidak ada melukai siapapun. Tidak ada ujaran kebencian, SARA dan lainnya tetapi kok ada yang menyebarkam hoaks Bintang pemakai narkoba. Aneh sekali dunia media sosial kita.
Banyak netizen-netizen yang tak bisa mengeluarkan kritik sebaik Bintang sehingga serangannya begitu menyakitkan. Beginilah dampak buruk dari perkembangan teknologi. Meski begitu, harus kita jalani saja.
Namun, baru-baru ini dikabarkan Bintang Emon dilaporkan Charlie Wijaya melalui tangkapan layar ditampilkan di akun Instagram @charliewijaya11 yang mengaku pengurus PSI ( Partai Solidaritas Indonesia) melaporkan Bintang Emon ke Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Ditjen Aptika Kemkominfo).
Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Michael Sianipar dalam keterangan yang diterima CNN Indonesia.com, 16/6/2020, "Kami tidak mengenal Bro Charlie Wijaya. Mungkin saja pernah ada interaksi dengan PSI, tapi yang bersangkutan bukan pengurus PSI, juga bukan mantan caleg PSI,".
Atas keterangan itu berarti jelas dan lugas Charlie bukan kader PSI dan tak ada kaitannya dengan PSI mengenai laporan terhadap Bintang Emon.
Kebebasan berpendapat
Penulis berkali-kali mengatakan semua orang berhak mengemukakan pendapatnya di negeri yang sangat demokratis ini, tapi ingat jangan sampai kebablasan seperti menyerang pemerintah tanpa data dan fakta serta emosi semata.
Seorang Bintang Emon dalam videonya itu tidak kebablasan. Dia tidak menuduh siapapun, dia mengkritik dengan caranya dicampur komedi yang asik. Kata-katanya juga tidak ada yang kasar. Dia hanya berkomentar mengenai apa yang terungkap dalam fakta persidangan adanya "ketidaksengajaan" untuk menyiram air keras kepada Novel Baswedan.
Ayo coba kita dengar terus ungkapan dan celotehan Bintang, pasti kita senyum-senyum manja, lucu dan logikanya sangat bagus.
Penulis sedikit berkomentar hampir sama dengan Bintang dalam videonya bahwa tidak mungkin si pelaku penyiraman tidak sengaja melemparkan air keras ke wajah Novel pada saat subuh.