Beberapa hari ini diberitakan kasus terinfeksi virus Corona di DKI Jakarta mengalami lonjakan. Padahal, kita sudah tahu Anies menerapkan PSBB transisi sebagai bentuk upaya menurunkan tingkat kasus terinfeksi virus Corona.
Tetapi, apa daya peningkatan malah terjadi. Pak Anies pun mengatakan tingkat pengetesan terhadap warga hampir dua kali lipat hari, 2,5 kali lipat, tujuannya menyelamatkan warga.
Tujuan itu diketahui agar masyarakat yang terinfeksi tanpa gejala dapat diisolasi mandiri.
Dilansir dari detik.com, 14/6/2020, Kalau kita tidak meningkatkan pengetesan, kan pengetesan itu sekarang hampir 2 kali lipat tiap hari 2,5 kali lipat, tujuannya menyelamatkan warga. Jadi bukan bertujuan menurunkan grafik, tujuan kita adalah menyelamatkan setiap warga Jakarta," sebut Anies.
Dari pernyataan Pak Anies tersebut menjadi pertanyaan buat penulis, bukankah kalau grafik turun, maka itu berarti warga sehat tidak terpapar virus Corona?
Kalau seandainya warga Jakarta mematuhi protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan pasti grafik tidak akan naik, tapi turun tanda sudah semakin berkurang penyebaran virus Corona tersebut.
Jadi penulis masih bertanya-tanya maksud pernyataan Anies Baswedan tersebut. Memang tujuan seorang pemimpin menyelamatkan warga tapi kalau warga selamat pastinya penyebaran tidak terjadi lagi sehingga grafik penyebaran khusus DKI Jakarta akan menurun.
Grafik itu kan hanya sebagai bentuk gambar menerangkan penyebaran virus Corona bukan?.
Grafik itu tidak akan menunjukkan penurunan bila warga sehat semua. Dengan kata lain, satu kesatuan juga grafik dengan keselamatan warga.
Bagi kita pasti mencermati pernyataan Pak Anies membingungkan. Kata yang dipakai kalau kita cermati mengandung tanya, maksudnya apa ya.