Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berdasarkan survei terbaru Indikator menurun bersama Prabowo Subianto. Sedangkan survei Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo naik.
Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi,"Hasil survei calon presiden bulan Mei 2020 menunjukkan dinamika yang menarik. Elektabilitas Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengalami penurunan dibanding survei bulan Februari 2020. Sebaliknya, elektabilitas Ridwan Kamil Naik tajam, demikian pula dengan elektabilitas Ganjar Pranowo".
Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil tercatat mendapatkan kenaikan elektabilitas masing-masing 11,8 persen dari survei sebelumnya 9,1 persen dan 7,7 persen dari 3,8 persen.
Sementara itu, kondisi terbalik dialami Prabowo Subianto serta Anies Baswedan yang elektabilitas keduanya menurun dengan masing-masing 14,1 persen dari 22,2 persen dan 10,4 persen dari 12,1 persen.
Sangat besar kemungkinannya, kondisi elektabilitas Anies Baswedan yang menurun dan naiknya elektabilitas dari Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo dipengaruhi oleh kinerja mereka selama mengatasi Pandemi Covid-19 di daerahnya masing-masing.
Namanya survei pasti berbentuk wawancara dengan berbagai masyarakat atau responden sebagai sampel dari hasil survei.
Dan, biasanya survei itu selalu jelas dan terpercaya sebagaimana kita lihat dalam berbagai pemilu setiap lima tahun dan pilkada.
Banyak hasil survei yang menyatakan si A menang dan ketika dihitung ulang KPU, hasilnya juga sama. Dan karena itu, survei patut dipercaya.
Jadi, masyarakat yang disurvei atau responden menilai sosok Anies Baswedan selama Pandemi ini tidak memiliki kemajuan maupun terobosan yang paten atau bagus untuk warga DKI Jakarta.
Kalau penulis ditanya, mengapa elektabilitas Anies Baswedan menurun?. Jawaban penulis bisa jadi karena masalah pemberian bansos yang beberapa waktu lalu sangat bermasalah di DKI Jakarta.