Pemerintah Indonesia memang harus kita akui bersama sudah berjuang habis-habisan dalam menangani Pandemi Covid-19 yang tiga bulan ini menyerang kita.
Perjuangan dari pemerintah memang patut kita apresiasi, kita dukung dan kita dorong agar terus semangat dan berjuang tanpa henti menaklukkan Pandemi.
Begitu juga yang dirasakan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dilansir dari CNN Indonesia.com, 4/6/2020, "Beban Presiden, beban pemerintah pusat itu tidak kecil, tugasnya tidak sederhana. Bila kita semua tidak mendukung, tidak bekerjasama, maka ini adalah pengalaman kita di Jakarta, sulit untuk bisa mengendalikan penularan Covid ini." Kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota.
Apa yang dikatakan Anies Baswedan tersebut adalah bagian dari semangat kepada pemerintah karena beliau juga merasakan apa yang dirasakan pemerintah terutama Presiden Jokowi saat ini.
Memang tidak mudah melawan sebuah Pandemi global yang di negara maju dan besar lainnya pun kewalahan mengatasinya.
Rakyat Indonesia yang sekitar 260 juta ini tentu tak bisa dipuaskan hasrat dan harapannya oleh pemerintah, tetapi perlahan pemerintah memenuhinya meski ada kekurangan.
Banyak penderitaan rakyat yang dilihat oleh pemerintah, oleh karena itu, diberikan bantuan sosial sebagai wujud kehadiran pemerintah. Diberikan bantuan alat kesehatan kepada tenaga medis dan himbauan yang tak pernah usai agar masyarakat paham menerapkan protokol kesehatan.
Kita bangsa Indonesia harus merasakan apa yang dirasakan pemerintah juga. Pemerintah juga lelah, karena itu jangan dibanjiri dengan kritik miring tak membangun, nyinyiran di media sosial hanya untuk menyampaikan komentar seputar kebijakan pemerintah yang dinilai sebagian pihak tidak pro rakyat.
Begitu juga para politisi harus merasakan apa yang dirasakan pemerintah terutama Pak Jokowi. Lihatlah seorang Anies Baswedan bisa merasakan beban berat pemerintah. Beliau memberikan semangat dan menyuarakan upaya bahu membahu dalam proses penanganan Pandemi.
Tak bisakah politisi mengikuti jejak Anies Baswedan tersebut?. Tentu bisa kalau ada kemauan, keprihatinan dan simpati kepada pemerintah.
Ayo dikritik saja pemerintah, tapi jangan dengan kata-katanya tidak tepat, kata-katanya cenderung menyerang pribadi, nyinyir di media dan tak punya solusi.
