Dengan homili itu, kita diajak untuk berbuat kebaikan, terutama saat wabah virus Corona ini kita diajak untuk semakin menciptakan solidaritas diantara umat beragama tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan kita.
Kita pun diminta agar mencintai alam ciptaan Tuhan. Jadi hari kenaikan Yesus Kristus ke sorga memberikan makna agar kita umat manusia mau menunjukkan rasa kebersatuan, kebersamaan dan saling menjaga alam ciptaan Tuhan dan makhluk yang ada di bumi.
Apa yang diajarkan Yesus ketika lahir di bumi hingga sampai dewasa disalibkan mengajarkan makna yang mendalam dalam sebuah kebaikan.
Ketika umat manusia ciptaan Allah tidak melaksanakan apa yang Yesus ajarkan selama ini, sama saja itu perbuatan dosa manusia yang dampak buruknya kita rasakan saat ini.
Pandemi Covid-19 hanya bagian kecil dari peringatan akan dosa kita yang tidak melaksanakan pesan dan ajaran Yesus selama di dunia. Banyak lagi bencana alam yang mungkin akan terjadi, tetapi tak diperkirakan dan dipikirkan oleh kita manusia.
Dan, bisa jadi bencana alam maupun non alam yang dahsyat terjadi saat kita melupakan nilai-nilai kasih Allah. Melupakan ajaran kebaikan dan nilai-nilai saling menghargai dan mencintai.
Oleh karena itu, tidak ada rasa lelah dan capek buat kita menyebarluaskan kabar gembira kenaikan Yesus ke sorga kepada umat lainnya. Jangan takut mengabarkan kabar gembira itu karena Yesus menyertai kita sampai akhir zaman.
Percayalah akan kehadirannya. Berani berbuat kebenaran dan serahkan semua kepada Tuhan karena niat baik kita akan dinilai olehnya.
Yesus naik ke surga meninggalkan kita semua bukan  berarti kita dibiarkan berjalan sendiri, tetapi Yesus hadir dan melihat kita menerapkan ajarannya dan menyebarkan ajaran itu.
Selamat Hari Kenaikan Yesus Kristus. Masa Pandemi akan berakhir dengan selalu berbuat kebaikan dan doa kita akan dibalas oleh Tuhan Yesus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H