Tantowi Ahmad salah satu ganda campuran terbaik Indonesia telah memutuskan pensiun dari arena bulutangkis profesional. Pasangan Liliyana Natsir yang telah meraih banyak gelar seperti Olimpiade Rio de Janeiro pada 2016 lalu, meraih tiga kali All England dan dua kali juara dunia sangat mengejutkan memutuskan pensiun.
Sebenarnya, sosok Owi panggilan Tantowi sepertinya masih mampu memberikan performa terbaik dalam permainannya. Tetapi, Owi mengatakan bahwa ia memutuskan pensiun karena ingin dekat dengan keluarga dan sulit beradaptasi dengan pasangan barunya seperti Winny Oktavina Kandow dan Apriyani Rahayu.
Sebab-sebab itulah membuatnya memutuskan untuk pensiun. Tapi, apapun alasannya, tetap kita menerima dengan lapang dada meskipun merasakan sedih karena Owi masih bisa berprestasi meski tak bersama Liliyana Natsir atau Butet
Kesulitan PBSI disaat ditinggalkan Owi dan Liliyana Natsir yang pensiun adalah mencari penerus ganda campuran tersebut. Sudah banyak prestasi mereka yang belum bisa ditempuh atau diraih oleh pasangan ganda campuran Indonesia saat ini dan para juniornya.
Kemungkinan besar yang saat ini performanya meningkat adalah pasangan ganda campuran Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti yang di bulan Maret lalu baru meraih gelar All England 2020.
Tetapi, itu belum cukup karena jujur saja  peningkatan belum signifikan, kadang naik turun prestasi dalam jangka panjang, tetapi bisa jadi sangat signifikan bila sepeninggalan Owi dan Butet mereka bisa memotivasi diri, menyemangati diri dan siap mengikuti jejak prestasi Owi/Butet.
Pasangan ganda lainnya yang harus mengikuti jejak Owi/Butet adalah Hafiz Faisal dan Gloria Emanuelle Widjaja dan Rinov Rivaldy/ Pitha Haningtyas Mentari yang bisa dimotivasi agar terus meningkatkan prestasi tanpa harus minder dengan status senior dan junior. Harus terus bersaing di arena bulutangkis.
Saatnya PBSI mencari penerus atau pengganti Owi/Butet dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Ganda campuran yang junior lainnya seperti Hafiz/Gloria dan Rinov/Pitha pun sudah mempunyai jam terbang yang tinggi karena dalam kesempatan turnamen yang ada mereka selalu ikut.
Jadi, sebenarnya sudah gampang meningkatkan prestasi dengan pengalaman mereka. Akan tetapi, skill, semangat diri dan motivasi itu penting dari pelatih ganda campuran agar ganda campuran Indonesia tetap dikenal sebagai ganda campuran berprestasi dan disegani di dunia bulutangkis.
Semoga saja, sepeninggalan Owi dan Butet, prestasi ganda campuran tidak menurun, Â apalagi tahun ini akan digelar Olimpiade Tokyo yang ditunda beberapa waktu karena Pandemi Covid-19.