Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tidak Mungkin AHY Salahkan SBY Soal BPJS

17 Mei 2020   19:44 Diperbarui: 17 Mei 2020   19:46 1419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ANTARA FOTO

Kenaikan iuran BPJS di masa Pandemi Covid-19 ini membawa polemik dari berbagai pihak. Banyak sekali ditemukan kritikan dari masyarakat yang tentunya sangat "memukul" pemerintah terkait kebijakan menaikkan iuran BPJS tersebut. Tak terkecuali dari oknum politisi yang ada di Indonesia. 

Sebelumnya, dilansir dari mediaindonesia.com, 16/5/2020, dalam akun Twitter @AgusYudhoyono, AHY menyayangkan penaikan iuran BPJS. "Kami menyayangkan kenaikan  tarif BPJS di tengah wabah Covid-19. Masyarakat sedang membutuhkan fasilitas jaminan kesehatan, sementara Pandemi juga menciptakan peningkatan pengangguran dan angka kemiskinan. Masyarakat ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula".

 Salahkan SBY?

Dari cuitan AHY tersebut, dibalas oleh Dewan Pakar PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia) Teddy Gusnaidi dalam akun Twitter @TeddyGusnaidi, "Kalau mau salahkan, ya silahkan @AgusYudhoyono salahkan @SBYudhoyono, karena UU BPJS lahir di rezim SBY bukan di rezim Jokowi. Yang terjadi sekarang ini adalah bagian dari UU BPJS. Mari kita lihat apa kritik Agus ke pemerintaham SBY, cuit Teddy dilansir dari mediaindonesia.com.

Apa yang dicuitkan Teddy tersebut tak mungkin akan dilakukan AHY, soalnya SBY adalah ayahanda dari AHY. Sampai kapanpun itu tidak akan terjadi. 

Sudah pastilah kepada ayahanda patuh dan tak akan menyerang. Kita tahu bahwa AHY sebagai Ketum Partai Demokrat adalah oposisi dari pemerintah. Namanya oposisi pasti menyerang atau mengkritik pemerintah. Itu sudah hal umum. Sesuatu hal yang konyol jika AHY mengkritik rezim ayahandanya bukan?.

Saat ini adalah era rezim Jokowi, karena itu, Jokowilah dikritik dan mencari-cari kesalahan. Begitulah sejatinya oposisi. Coba seandainya Partai Demokrat bersama AHY koalisi pemerintah, pastinya tidak demikianlah. Pastinya membela dan memuji-muji pemerintah dalam berbagai sudut dan pandangan.

Mencari kesempatan

Penulis berpandangan bahwa Demokrat dan oposisi pemerintah lainnya adalah sebagai penyeimbang dalam sistem pemerintahan. Tidak mungkin semua membela keputusan dan kebijakan pemerintah.

Selain itu, sekaligus AHY mencari kesempatan juga untuk membela rakyat dan bisa dipandang sebagai pembela rakyat. Hal itupun berimbas pada suara dan elektabilitas Demokrat makin meningkat.

Kita sudah tahulah, cara untuk mencuri hati rakyat dengan membela rakyat dengan cara mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak pro kepada rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun