Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Seorang Pria Nekat Tawarkan Ginjal Usai Dirumahkan, Menyedihkan!

3 Mei 2020   22:05 Diperbarui: 3 Mei 2020   21:59 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pria Klaten ini menawarkan ginjalnya usai dirumahkan gegara Pandemi Corona, Achmad Sayuqi/detik.com

Beberapa kepala daerah seperti di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur waktu lalu berpendapat bahwa warga mereka yang ada di daerah masing-masing maupun di daerah lainnya akan dibantu. Sudah ada koordinasi diantara kepala daerah tersebut mengenai upaya membantu rakyat mereka dimana pun berdomisili.

Dari kondisi itu, sangat kita harapkan niat baik tersebut membawa sebuah kebaikan bagi Larry dan masyarakat yang terdampak dan memprihatinkan lainnya.

Pahitnya hidup

Pahitnya hidup tidak hanya dirasakan satu atau dua orang saja, tetapi banyak orang-orang yang miskin di negeri kita ini. Sebab itu, kita sama-sama merasakan pahitnya hidup di tengah Pandemi Covid-19 ini.

Memang masyarakat yang miskin dan sangat berkekurangan pasti lebih menyedihkan kehidupannya. Maka dari itu, jangan kita lupakan mereka.

Jangan lupakan mereka yang berkekurangan. Begitu menyedihkan ketika ginjal saja mau dijual. Kalau dijual, tahukah dampak negatifnya begitu berbahaya?. Kesehatan tubuh akan sangat berkurang. Ginjal yang berfungsi untuk menyaring dan membuang limbah, mengendalikan keseimbangan air dan lainnya akan tidak berfungsi dengan baik.

Menjual salah satu organ tubuh sangatlah tidak tepat, sama saja kesehatan akan terancam dan dapat menyebabkan kematian.

Jangan sampai hal-hal tak masuk akal dilakukan karena begitu stress melihat kehidupan yang semakin mencekam dan menderita. Lebih baik, bertemu dengan pemerintah setempat agar cepat melakukan reaksi dan aksi nyata kepada masyarakat.

Hanya itulah yang dapat dilakukan masyarakat agar pemerintah mendengar keluhan dan jeritan rakyat terhadap pahitnya hidup di tengah Pandemi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun