Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pasien yang Ngeyel Menolak Diisolasi Akan Memperpanjang Penyebaran Covid-19

30 April 2020   12:14 Diperbarui: 30 April 2020   12:12 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata oh ternyata masih ditemukan pasien positif Covid-19 yang menolak untuk diisolasi. 

Seorang warga berinisial S asal Kelurahan Cakranegara Barat, Kota Mataram, NTB baru selesai shalat tarawih di masjid lingkungan sekitar.

S merupakan pasien positif Covid-19 yang baru saja pulang menghadiri Ijtima Ulama Sedunia di Gowa, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.  S kemudian di tes swab dan belakangan diketahui hasilnya positif.

Dia merasa sehat dan tidak memiliki gejala seperti pasien Covid-19 pada umumnya. Hingga akhirnya S sukarela dibawa tim medis naik ambulans ke RSUD Kota Mataram (dilansir dari Kompas.com30/4/2020).

Kesadaran dan keselamatan

Tahukah kita kalau menolak diisolasi dan dinyatakan positif Covid-19 dapat memperlama dan memperpanjang penyebaran Covid-19?.

Saya yakin kita tahu dan ada juga yang tidak tahu. Yang tidak tahu itu harus diedukasi dan disadarkan agar menjadi tahu.

Serta, yang sudah tahu harus sadar bahwa dirinya kalau tidak diisolasi akan membahayakan masyarakat lainnya.

Terkait S yang menolak diisolasi itu sangat tidak mencerminkan perilaku yang menolong saudara dan sesama lainnya agar tidak terinfeksi virus Corona.

Sudah di tes swab dan positif malah tidak mau diisolasi bahkan ngeyel ketika petugas datang ingin mengisolasi dirinya.

Kalau kebanyakan kita seperti S, sudahlah kita akan terus berkutat dengan Pandemi Covid-19. Kita akan semakin lama lagi hidup normal. Kita sudah bosan dan stress di rumah aja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun