Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia baru-baru ini meluncurkan kebijakan belajar di rumah dengan menyaksikan siaran TVRI sebagai fasilitas belajarnya.
Namun, fasilitas belajar melalui TVRI itupun mendapat kritikan dari berbagai pihak bahwa tidak efektif, siarannya di daerah kurang bagus dan lain sebagainya. Ada pula yang berharap difasilitasi juga belajar di rumah melalui aplikasi internet.
Akan tetapi, semua niat baik pemerintah itu bukanlah sesuatu yang terbaik bagi masyarakat. Pasalnya, tidak semua masyarakat di Indonesia ini punya televisi dengan sinyal yang bagus, apalagi melalui aplikasi internet. Itu sangat memberatkan rakyat karena harus beli kuota internet dan handphone bagi mereka yang tidak memiliki smartphone maupun android.
Meski demikian, siasat yang baik diambil Pak Guru Avan Fathurrahman seorang Guru di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur untuk menjawab kegelisahan rakyat yang tidak mendapat saluran televisi yang baik dan tak mampu membeli kuota internet serta handphone sebagai penunjang.
Dilansir dari Kompas.com 18/4/2020, begini tulisan Avan, "Sudah beberapa minggu saya berada dalam posisi yang dilematis. Bukan masalah rindu. Tapi tentang imbauan mas Menteri agar bekerja dari rumah. Ini jelas tidak bisa saya lakukan, karena murid saya tidak punya smartphone, juga tidak punya laptop. Jikapun misalnya punya, dana untuk beli kuota internet akan membebani wali murid".
Pak guru Avan mau untuk menempuh perjalanan ke rumah-rumah siswanya sampai puluhan kilometer. Ada yang dapat ditempuh pakai kendaraan dan ada yang tidak bisa ditempuh pakai kendaraan.
Pak guru Avan patut menjadi teladan bagi kita dan guru lainnya, mengapa?. Hal itu karena inisiatif seorang guru yang mengerti bagaimana kemampuan finansial dari keluarga siswanya.Â
Banyak siswa yang tidak bisa belajar dengan memakai smartphone dan beli kuota disebabkan kondisi finansial keluarga. Begitu juga dengan memakai televisi. Tidak semua orang memiliki televisi dan punya sinyal yang bagus.
Saya sendiri dan kita patut mengapresiasi tindakan baik Pak Avan. Avan juga mengerti bahwa di daerahnya masih hijau dari penyebaran Covid-19 sehingga berani dalam bertindak mendatangi siswa-siswi nya langsung ke rumah dan tetap mengedukasi pencegahan virus Covid-19.
Ketimbang harus berdiam diri terus di rumah lebih baik pergi membutuhi kebutuhan pendidikan anak-anak.Â