Dalam masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB ini, banyak orang yang merasa terkekang kebebasannya akibat aturan pembatasan sosial atau social distancing.
Semua itu tujuannya agar kita sehat terhindar dari infeksi Covid-19 atau Corona. Kemungkinan besar semua pihak maklum dengan pembatasan itu. Ada yang seratus persen membatasi dirinya keluar rumah dan ada juga yang tidak.
Tapi, seharusnya kita mendengarkan dan mengikuti arahan pemerintah itu agar dirumah aja, terkecuali mereka pekerja yang mengharuskan ke kantor, tetapi tetap protokol kesehatan diperhatikan.
Berkaitan dengan itu, dilansir dari mediaindonesia.com, 18/4/2020, menyandang status jomblo atau belum memiliki pasangan selama masa Pandemi Covid-19 ternyata ada sisi positifnya.
Pasalnya, mereka yang jomblo lebih memiliki sedikit konflik ketimbang yang sudah berkeluarga.
Kata Founder Remedi Indonesia sekaligus Certified Energy Psychology Practicioner, Ferry Fibriandani dikutip Antara, "Karena potensi konflik akan lebih banyak apabila sudah berkeluarga".
BENARKAH?
Kalau saya pribadi melihatnya, baik yang jomblo (seperti saya) dan yang berkeluarga sama-sama dirugikan dengan adanya Pandemi Covid-19 ini.
Kita sama-sama sulit untuk bergerak baik dalam bekerja dan melakukan kreativitas sesuai keinginan kita.
Cuma, kemungkinan besar yang berkeluarga harus lebih bekerja keras lagi demi membutuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.
Kalau tidak bekerja mungkin  karena di PHK misalnya, maka yang terjadi adalah antar suami dan istri berantam atau ribut terus soal kebutuhan keluarga, akibat pendapatan tidak ada, sedangkan yang jomblo hanya membutuhi kebutuhan pribadi saja, pacar juga gak ada.