Rasa terimakasih dan penghargaan layak kita berikan kepada tenaga medis kita yang telah bekerja keras setiap hari membantu pasien positif Covid-19 atau Corona agar sehat seperti sediakala.
Bahkan, tenaga medis kita sudah berjuang penuh, meski nyawa menjadi taruhannya. Kita lihat bagaimana sudah banyak juga tenaga medis seperti dokter dan perawat meninggal dunia saat bekerja merawat pasien.
Namun, sangat disayangkan ketika penghargaan tidak diberikan kepada mereka. Lihatlah penolakan pemakaman jenazah tenaga medis yaitu perawat yang terjadi di Semarang. Itu bukti bahwa penghargaan besar tidak kita berikan kepadanya. Padahal, sudah berjuang habis-habisan demi kesehatan pasien Covid-19.
BERBEDA DENGAN PRANCIS
Berbeda dengan negara Prancis yang memberikan penghargaan besar buat para medis dengan bonus besar.
Dilansir dari mediaindonesia com, 16/5/2020, Â Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe mengatakan staf layanan kesehatan yang bekerja di daerah yang paling terkena dampak virus Corona baru (Covid-19) akan menerima bonus 1.500 euro (sekitar Rp. 26 juta) serta gaji yang lebih tinggi dari biasanya untuk jam tambahan mereka.
Jelas, bahwa Prancis begitu memperhatikan nasib dari tenaga medisnya, sehingga penghargaan itu akan membuat semangat lebih untuk bekerja.
Bagaimana dengan tenaga medis kita?. Saya tidak sedang mengkritik pemerintah, tetapi oknum-oknum yang kemarin menolak pemakaman jenazah perawat di Semarang yang positif Covid-19 serta jenazah lain.
Sangat disayangkan sekali, ketika pemerintah kita sudah berkata bahwa jenazah positif Covid-19 itu tidaklah menyebarkan virus kembali, tetapi masih ada penolakan pemakaman.
Semua protokol kesehatan sudah dilakukan, maka sudah steril. Tetapi, masih ada saja masyarakat yang menolak. Entah tidak tahu apa emang tidak mempedulikan atau karena sangking ketakutan?. Itu evaluasi kita bersama.
Sudah banyak juga yang menyampaikan pendapat agar tenaga medis diberi penghargaan sebesar-besarnya karena mereka pahlawan kesehatan dan kemanusiaan.