Saat ini ramai diperbincangkan mengenai jenazah yang terinfeksi virus Corona ditolak masyarakat untuk dimakamkan. Padahal sebenarnya, namanya jenazah memang layak dimakamkam.
Masyarakat sepertinya terlalu ketakutan sekali, sehingga penolakan terjadi. Perlu diketahui juga bahwa jenazah terinfeksi virus Corona tidak akan menularkan virus tersebut kalau tidak bersentuhan dengan orang yang sehat.
Berkali-kali saya mendengar dan memahami penjelasan dokter paru maupun penyakit dalam serta pihak Gugus tugas percepatan penanganan virus Corona mengatakan bahwa virus masuk ke tubuh ketika seseorang melakukan sentuhan atau menyentuh benda tertentu dengan yang terinfeksi.
Masyarakat juga dikatakan agar tidak memegang mata, hidung maupun mulut dan mencuci tangan dengan memakai sabun maupun hand sanitizer serta memakai masker.
Dokter juga mengatakan bahwa terinfeksi virus Corona tidak ada melalui udara. Oleh karena itu, mengapa masyarakat sebegitu takutnya?.
Kasihan sekali keluarga korban virus Corona tersebut jikalau ditolak untuk dimakamkan.
Kalau bagi saya pribadi, melihat situasi itu merupakan bagian dari kurangnya sosialisasi di masyarakat, sehingga sangat takut terinfeksi virus Corona, padahal jenazah ditutup dengan baik, dimasukkan ke peti tanpa ada masyarakat yang menyentuhnya.
Harus berkali-kali diingatkan dan diberi pemahaman kepada masyarakat yang belum tahu sebenarnya penyebaran cepat virus Corona itu darimana. Kalau dibiarkan nantinya semakin banyak penolakan pemakaman jenazah Covid 19.
Hal ini penting agar kita tidak bermasalah dengan hal seperti ini. Di pemberitaan yang ada, tidak pernah dikabarkan bahwa masyarakat yang terinfeksi itu melalui udara maupun karena adanya pemakaman jenazah Covid 19 atau Corona di sekitar area pemukiman mereka.
Jadi, situasi ini hanya karena kurang sosialisasi, ketakutan yang akut dan kurang informasi saja.