Hangat beredar mengenai dugaan korupsi yang melanda PT Asuransi Jiwasraya. Kita tahu bahwa Jiwasraya saat ini mengalami masalah, Â dimana klaim polis jatuh tempo yang belum dibayar membengkak menjadi Rp. 12,4 triliun untuk periode Oktober-Desember 2019.
Dari masalah itu Presiden Jokowi mengatakan bahwa masalah ini bukan masalah ringan dan menyerahkan kepada aparat penegak hukum.
Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa masalah di Jiwasraya ini sudah terjadi 10 tahun lalu.Â
Sehingga dilansir dari CNN Indonesia.com, membuat politisi partai Demokrat angkat bicara. Dalam cuit Twitter Hinca Panjaitan, @hincapandjaitan menuliskan, "Kepada tuan, persoalan bangsa ini memang selalu ada, untuk itu butuh pemimpin yang bisa menyelesaikan bukan hanya "ingin" dan "menyalahkan sejarah".
Terkait itu, apa yang dibalas oleh beberapa politisi partai Demokrat, sekiranya tidak tepat. Cenderung saya melihat " baper" , padahal Pak Jokowi hanya ingin mengatakan bahwa Jiwasraya bermasalah sejak lama.
Bukan untuk mengungkit atau menyudutkan pemerintahan Pak SBY, tetapi saya berpendapat hanya ingin mengatakan bahwa dari dulu dan sekarang masalah di Jiwasraya belum terselesaikan. Oleh karena itu, pemerintah Jokowi-Ma'ruf Amin akan berusaha menyelesaikannya.
Tidak ada yang menuduh pemerintah sebelumnya yang tidak baik dalam memperhatikan perkembangan Jiwasraya. Sangat jelas bahwa pernyataan pak Jokowi bukan menjelekkan pemerintahan sebelumnya. Semoga semua pihak paham akan itu.
Diusut Tuntas
Politisi partai Demokrat pun meminta agar pemerintah melalui penegak hukum mengusut kasus itu. Tentu dengan mengusut kasus tersebut agar terbukti bahwa  pemerintahan sebelumnya tidak bagian dari masalah kasus tersebut.
Saya dan juga kita pun berpikiran yang sama agar kasus korupsinya dapat diusut tuntas. Jika ada dugaan korupsi, maka sebaiknya diselidiki dan disidik siapa yang turut serta didalamnya.
Setelah pelaku didapat, maka cari solusi bersama agar masalah itu selesai dan Jiwasraya tetap menjadi asuransi publik.