Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Garuda Muda Melaju ke Final, Emas Semakin Dekat di Genggaman Tangan

7 Desember 2019   20:40 Diperbarui: 8 Desember 2019   15:55 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Selebrasi Eggy Maulana Vikri usai mencetak gol ke gawang timnas Myanmar, ANTARA/ Sigid Kurniawan

Kemenangan Garuda Muda Indonesia dengan skor 4-2 melawan timnas Myanmar melalui babak perpanjangan waktu di Semifinal SEA Games Filipina membuktikan asa kita meraih emas dalam sektor sepakbola semakin terbuka lebar.

Kebetulan saya juga menonton langsung pertandingan timnas kita tadi dan mengapresiasi segala kerja keras, dedikasi dan semangat para pemain untuk melaju ke final dan meraih emas.

Kita ketahui bahwa jangka waktu istirahat Garuda muda sangat pendek, hanya sekitar 2 hari saja berbeda dengan Myanmar. Meski begitu, tak membuat para pemain putus asa, lelah dan menyerah. Terlihat jelas, para pemain bermain dengan sangat semangat dan tidak terlihat kelelahan sedikit pun.

Para pemain kesulitan mencuri gol pada babak pertama, tetapi babak kedua tercipta 2 gol untuk timnas kita meski berhasil dibalas menjadi 2-2 oleh Myanmar.

Saya sangat melihat faktor kelelahan tidak tampak di permainan Garuda muda kita. Tetap serangan sporadis diperlihatkan sampai bek atau pertahanan Myanmar kewalahan.

Sungguh saya bangga dengan semangat dan target mereka meraih emas demi memuaskan nafsu pecinta sepakbola Indonesia yang sudah menunggu lama emas SEA Games kembali ke tanah air. Terakhir, kita meraih emas SEA Games dalam sepakbola pada tahun 1991. Sudah sangat lama.

Perbaiki kesalahan

Para pemain dan staf pelatih harus memperbaiki segala kesalahan yang terjadi saat permainan tadi melawan Myanmar.

Saya melihat jelas bahwa dua gol dari Myanmar terjadi karena ada  kesalahan dan miss komunikasi.

Apalagi gol kedua terjadi blunder dari kiper timnas kita yang gagal mengamankan bola dengan baik.

Patut hal seperti ini dievaluasi dan diantisipasi agar tidak terjadi pada babak final. Sangat fatal sekali bila di babak final terjadi kesalahan. Maka yang terjadi gawang akan kebobolan dan kekalahan semakin dekat.

Partai final adalah partai berat dan partai yang tidak mudah karena lawannya sangat berat. Kita tinggal menunggu apakah Vietnam atau Kamboja lawan Indonesia di final SEA Games nanti.

Siapapun lawannya, pokoknya harus waspada. Harus meminimalisir kesalahan, memperkuat pertahanan dan serangan. Saya juga ingin mengatakan agar para pemain tetap mempertahankan cara menyerang seperti lawan Myanmar tadi. Permainan satu-dua yang begitu indah, permainan ala tiki-taka Barcelona tampak saat permainan tadi.

Para pemain tidak banyak memainkan bola atas, tetapi bola bawah dengan kerjasama tim yang baik. Saya dan kita pasti berharap di partai final, permainan itu dipertahankan. Cuma perbaiki saja kesalahan elementer yang terjadi waktu lawan Myanmar tadi.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan pelatih Indra Sjafri dapat terus memberikan instruksi, taktik dan strategi yang lebih baik di partai final.

Saya dan seluruh masyarakat Indonesia mendoakan agar emas didapat Garuda Muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun