Hangat saat ini pemberitaan mengenai dampak kicauan di Twitter salah satu staf khusus Presiden Billy Mambrasar yang menggunakan frasa "kubu sebelah". Â Kicauan itu disorot oleh netizen dan masyarakat.Â
Dari kicauan itu, Billy sudah meminta maaf dan menghapus twittnya tersebut.Â
Dilansir dari detik.com, 02/12/2019, Billy mengatakan tidak ada hubungan frasa "kubu sebelah" dengan Pilpres dan dengan kelompok yang kerap anti Pancasila.
Nah, dengan adanya minta maaf itu, apakah kita bisa memaafkan Billy?. Saya yakin pasti bisa.
Kalau begitu, tak perlu lagi dipermasalahkan twitt itu lagi. Tak perlu lagi ada komentar negatif dari masyarakat atau oknum politisi lagi. Sangat disayangkan, saat ini masih ada komentar negatif yang membalas cuitan Billy tersebut. Artinya, belum semua pihak memaafkan beliau.
Alangkah baiknya, hentikan komentar negatif itu. Billy masih muda dan perlu banyak belajar juga. Pak Jokowi pun sudah mengatakan bahwa biasa anak muda salah-salah dikit.
Memang begitulah anak muda yang sangat menggebu-gebu dalam berkomentar dan bertindak. Anak muda masih punya semangat lebih dari orangtua.
Karena itu, mari kita maafkan Billy dan tak perlu menggorengnya lagi. Kita tutup saja topik twitt Billy tersebut dan membahas isu-isu penting lainnya.
Selain itu, memang pantas juga bila Billy Mambrasar introspeksi diri dan mencoba untuk menjadi lebih baik. Jangan lagi asal ceplos kata-kata yang kontroversi. Celakanya, akan memberikan dampak buruk pada dirinya sendiri. Nama baiknya pun akan tercoreng.
Kita juga berharap Billy bisa belajar dari kesalahannya ini. Jangan sampai seperti istilah "karena setitik rusak susu sebelanga".
Sebagai staf khusus kita harap Billy dapat bekerja maksimal dan fokus. Jangan terpengaruh dengan nyinyiran orang lain maupun oknum-oknum tertentu.Â