Presiden Jokowi pantas menjadi pemimpin yang dicintai dan digandrungi kalangan masyarakat. Beliau pemimpin yang baik hati dan tidak canggung dengan masyarakat. Siapa saja bisa berbincang dan dekat dengan beliau.
Terlihat kalau kunjungan kerja Presiden Jokowi selalu menyalami, berbaur dan berbincang dengan rakyat. Memang luar biasa.
Kali ini, Presiden Jokowi mengunjungi Ibu-ibu mekaar di Subang Jawa Barat.
Dilansir dari detik.com, 30/12/2019, ada momen saat seorang Ibu-ibu menyampaikan rasa bencinya kepada Prabowo. Jokowi berkata, Ini sudah nggak kampanye loh, hati-hati. Ini urusan Mekaar.
Dari ucapan itu, kita dapat memaknai bahwa sosok Jokowi adalah pemimpin yang bersikap baik dan tidak mau mengungkit masa kampanye lagi. Beliau tahu mana saatnya bertempur dan mana berdamai. Buktinya, Pak Prabowo diajak masuk kabinet.
Pak Jokowi mampu meredam amarah Ibu-ibu itu dengan ucapan yang baik dan berhasil menenangkan ibu-ibu tadi. Artinya, Presiden Jokowi patut diapresiasi dan diberi dua jempol.
Cara yang dilakukan Pak Jokowi sepatutnya ditiru oleh seluruh masyarakat. Bila masih ada polarisasi antara kubu 01 dan 02, maka sebaiknya buang itu jauh-jauh. Saatnya kita menjadi satu.Â
Jika masih ada yang membenci Pak Jokowi dan Pak Prabowo sebaiknya buang itu jauh-jauh, karena kita tidak diajarkan membenci. Pilpres sudah beberapa bulan selesai, maka jadilah manusia yang mau menerima kekalahan dan kemenangan.
Kita harus mengkritik dengan baik, bukan membenci pemimpin kita. Sebagai warganegara yang baik harus tahu mana kritikan dan mana kebencian.
Turunkan tensi politik dan taburlah kebaikan seperti yang dilakukan Pak Jokowi terhadap ibu-ibu mekaar tadi. Mari kita cintai Pak Jokowi dengan setulus hati. Membantu beliau dalam memimpin negeri ini, dimana begitu banyak penduduk yang harus disejahterakan.
Bentuk bantuan kita adalah dengan menjaga perdamaian di setiap daerah. Itu saja. Jika masih ada kebencian, sebaiknya kita ikut meredamnya dengan cara yang dilakukan Pak Jokowi.