Anies Baswedan selaku gubernur DKI Jakarta memang seringkali mendapat kritikan dari masyarakat maupun tokoh lainnya.Â
Banyak hal-hal yang memang wajib dikritik demi membangun Jakarta lebih baik. Teranyar, memang mengenai anggaran lem Aibon yang menjadi sorotan publik.
Kali ini, Anies pun mendapat kritikan dari Mendagri Tito Karnavian terkait kepemimpinan Anies selama ini.
Dilansir dari CNN Indonesia.com, 26/11/2019, Tito menyentil Anies terkait penataan kota Jakarta yang semrawut. Tito bahkan menyebut Jakarta seperti kampung bila dibandingkan kota besar di China.
Tito juga menyebutkan bahwa dulu Beijing masih menggunakan sepeda sebagai alat transportasi dan sungai kotor dan sekarang semua berubah.
Tentu ini menjadi pukulan telak buat Pak Anies Baswedan agar menerima kritikan ini sebagai pemacu untuk membangkitkan Jakarta sebagai kota metropolitan, ibukota yang ramah lingkungan, ramah transportasi publik. Itu tugas berat Anies sebenarnya.
Namun, saat ini proses menuju kesana masih tersendat-sendat, sebab itulah mengapa Pak Tito berkata demikian.
Sebagai seorang pemimpin di DKI memang adalah tugas yang sangat berat. DKI Jakarta adalah miniatur Indonesia, Ibukota Indonesia, sehingga tak heran menjadi perhatian publik dan masyarakat dunia.
Pergerakan perekonomian, bisnis dan pemerintahan semua berpusat di DKI Jakarta. Setiap ada kunjungan para tokoh negara lain pasti bertemunya di Jakarta. Pertemuan dengan Pak Jokowi dengan pemimpin negara lain pun selalu berpusat di Jakarta.
Acara besar olahraga, dan pertemuan kenegaraan selalu di Jakarta. Gedung-gedung menjulang tinggi dan megah serta gedung pemerintahan berada di Jakarta.
Jadi, tak heran bila DKI Jakarta jadi sorotan. DKI harus lebih indah, lestari dan maju dari kota-kota lainnya di Indonesia. Permasalahan seperti sampah yang berserakan di jalan maupun di sungai, kemacetan, kemiskinan dimana banyak anak jalanan, rumah kumuh dan lainnya harus dibenahi.