Dengan diumumkannya Ahok atau BTP menjadi Komisaris Utama Pertamina, tidak membuat banyak pihak menerimanya. Masih ada saja yang Nyinyir dan beranggapan tidak baik terhadapnya.
Dilansir dari CNN Indonesia.com, 23/11/2019, Fadli Zon menilai pemilihan Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina akan hanya membuat kegaduhan, sebab Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu menolak Ahok. Fadli juga menilai Ahok tidak berkompeten menduduki Komisaris Utama Pertamina.
Dengan pernyataan ini, saya semakin curiga dan bertanya-tanya, apakah Fadli Zon iri dengan jabatan Ahok ini?. Apakah dengan pernyataan Pak Fadli itu membuktikan beliau kalah tangguh dengan sosok Ahok?.
Heran sungguh heran melihat Fadli Zon ini. Beliau tak menyadari bahwa pernyataannya itu juga bisa bikin gaduh. Masyarakat terpengaruh dengan pernyataannya dan kembali menyerang Ahok.
Sadarkah Fadli Zon akan pernyataannya itu?. Hal seperti ini diperbesar, seakan-akan Fadli ingin cari panggung saja.
Kalau sudah dipilih oleh pemerintah harusnya diterima dengan lapang dada. Tidak lagi berkomentar miring terhadap jabatan itu. Kalau terus-terusan begini, kapan lagi bangsa dan negara kita bisa maju?.
Budaya nyinyir seperti ini harusnya dikurangi agar kita tidak terus-menerus mendengar nyinyiran daripada gagasan cerdas. Semoga setiap pihak yang mengetahui Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina tidak banyak Nyinyir tetapi mendukung saja.
Tidak kompeten
Dijelaskan oleh Fadli Zon juga bahwa Ahok tidak kompeten menjadi Komisaris Utama Pertamina karena Ahok tidak ahli dalam bidang perminyakan.
Ahok adalah sarjana teknik Geologi yang tidak ada hubungan sama sekali dengan minyak.
Apakah dengan komentar Fadli Zon itu dapat dibenarkan?. Bagi saya, itu tidak dibenarkan. Apakah memang harus sesuai jabatan dan pendidikan baru dikatakan kompeten?. Tidak juga.